Saturday, July 27, 2024

Kumpulan Serial TV dengan Tema LGBT yang Wajib untuk Ditonton

Kumpulan Serial TV dengan Tema LGBT yang Wajib untuk Ditonton

Kumpulan Serial TV dengan Tema LGBT yang Wajib untuk Ditonton – Di masa modern seperti sekarang ini, pengetahuan masyarakat tentang gender dan seksualitas sangatlah banyak. Pasalnya hal tersebut kini dapat diakses dengan mudah oleh semua orang secara bebas. Media penyampai pesan yang dianggap efektif adalah televisi. Kini banyak serial televisi yang membahas seputar gender dan juga seksualitas dengan cara yang sederhana agar para penonton dapat menikmatinya dengan mudah. Kini banyak serial TV yang mengangkat tema LGBT di negara-negara Eropa yang menganggap bahwa LGBT adalah sebuah hal yang wajar. Meskipun LGBT di Indonesia bukanlah sebuah hal yang legal, namun berbeda di negara lain. Berikut ini adalah kumpulan rekomendasi serial TV dengan tema LGBT yang wajib untuk ditonton.

  • Pose
    Pose merupakan sebuah acara TV yang menceritakan kelompok LGBTQ yang berkompetisi dalam sebuah ajang penghargaan busana yang juga menampilkan berbagai gerakan tari. Acara TV ini menceritakan latar tahun 1980-an dan berfokus pada orang-orang kulit hitam. Isu-isu yang diampilkan dalam serial Pose ini adalah isu transeksual perempuan dan bagaimana semua tokoh yang terlibat memilih dan juga menemukan keluarga mereka. Pose juga menceritakan berbagai isu tentang yang tidak mereka miliki karena pada masa itu LGBT tidak sebebas sekarang. Berbagai penolakan dan juga upaya yang dilakukan untuk menjalin hubungan kekeluargaan yang dimiliki oleh kelompok LGBTQ ini sangat menyentuh hati para penontonnya.
  • Queer Eye
    Queer Eye merupakan sebuah Reality Show dari Netflix yang menyajikan cerita yang mampu mengubah sudut pandang seseorang mengenai program makeover yang biasanya hanya melakukan permak penampilan saja. Queer Eye memiliki konsep yang berbeda, pasalnya acara yang digawangi oleh lima pria queer yang disebut dengan The Fab 5 ini mampu membantu para kliennya untuk berpenampilan lebih baik dan juga perasaan mereka menjadi lebih baik. The Fab 5 akan kedatangan klien yang memiliki berbagai kerisauan yang mengarah pada LGBT. Masalah-masalahnya meliputi seorang lesbian yang diusir dari rumah, seseorang yang mengalami transisi dari wanita ke pria, dan masih banyak lagi. Kemudian dalam acara ini para klien akan diberikan berbagai pelatihan mental dan dibantu untuk menghadapi rasa takut yang mereka miliki.
    Queer Eye membantu kelompok LGBT untuk menjadi percaya diri dan tidak merasa sedih sambil memberikan pengertian jika merawat penampilan sangatlah penting. Kehadiran The Fab 5 disini tidak menyarankan berbagai perawatan fisik ataupun cara berpakaian agar terlihat lebih menarik dan trendi. Namun mereka akan membuat para klien merasa nyaman. Selain itu dalam acara tersebut The Fabs 5 sering kali membagikan cerita pribadi yang dialami oleh mereka dan menceritakan bagaimana mereka bisa melalui masa-masa sulit yang pernah dihadapinya.
  • Will & Grace
    Will & Grace merupakan salah satu serial TV yang populer di Amerika Serikat. Serial TV yang disutradarai oleh Max Mutchnick dan David Kohan ini menceritakan persahabatan yang terjalin antara Will Truman yang diperankan oleh Eric McCormack, seorang pengacara gay, dan Grace Adler yang seorang pemain taruhan bola di situs multibet88.online terpercaya Indonesia yang diperankan oleh Debra Messing. Serial TV bergenre komedi ini disiarkan oleh NBC pada 1998 – 2006 dengan total 8 season. Kemudian Will & Grace sempat vakum beberapa saat dan kembali lagi menyapa para penggemarnya pada 28 September 2017. Will & Grace merupakan salah satu sitcom Amerika Serikat yang sukses dengan menampilkan tokoh LGBT di dalamnya.

7 Film dan Serial Web Asia dengan Tema LGBT

7 Film dan Serial Web Asia dengan Tema LGBT
7 Film dan Serial Web Asia dengan Tema LGBT – LGBT (atau LGBTQ+) hingga kini masih menjadi topik yang banyak diperbincangkan di berbagai tempat atau media. Perdebatan soal keberagaman orientasi seksual ini pun juga tak henti-hentinya dilakukan dengan mengaitkannya ke berbagai hal seperti sosial, agama, atau bahkan politik. Topik LGBT yang selalu dianggap menarik ini pada akhirnya bisa memancing ide-ide para penulis cerita dan sineas untuk membuat cerita tentang LGBT, baik sebagai topik utama maupun hanya sebagai bumbu pelengkap cerita. Bila tertarik untuk menonton film atau serial web bertema LGBT dari Asia, cobalah untuk menyimak daftar di bawah ini:

Daftar Film Asia Bertema LGBT

1. Life is Beautiful – 2010 Life is Beautiful adalah drama Korea yang menceritakan tentang konflik keluarga multi-generasi asal Pulau Jeju. Meskipun tidak termasuk dalam plot utama, drama Korea ini memasukkan LGBT sebagai bagian dari plotnya, yaitu pada hubungan antara anak sulung dari keluarga tersebut dengan seorang profesor laki-laki yang baru saja bercerai. Sang profesor yang bernama Kyun-Soo (diperankan Lee Sang-Woo) sesungguhnya mendapat penolakan dari keluarganya akibat orientasi seksualitas yang menyimpang. Keluarganya berharap ia bisa kembali normal dan rujuk dengan mantan istrinya. Dari situlah awal lika-liku hubungannya dengan sang putra sulung yang akhirnya menciptakan momen-momen yang menguras emosi. 2. Where Your Eyes Linger – 2020 Where Your Eyes Linger adalah serial web yang mengusung tema LGBT. Drama Korea ini menceritakan tentang romansa dua orang pria yaitu Kang-Gook (diperankan Jang Eui-Soo) dan Han Tae-Joo (diperankan Han Gi-Chan) yang telah berteman baik selama 15 tahun. Kang-Gook yang jatuh cinta pada Tae-Joo tak berani mengungkapkan perasaannya. Hal ini berkebalikan dengan Tae-Joo yang merupakan playboy dengan banyak pacar. Hingga akhirnya, seorang siswi datang untuk mendukung hubungan mereka berdua secara diam-diam. 3. Suk Suk (Twilight Kiss) – 2019 Drama Hong Kong ini mengisahkan tentang dua pria gay yang jatuh cinta di usia senja. Mereka adalah Pak (diperankan Tai Bo), sopir taksi berusia 70 tahun dan pensiunan single dad bernama Hoi (diperankan Ben Yuen) berusia 65 tahun. Pertemuan singkat mereka di sebuah taman ternyata memunculkan perasaan yang sama-sama mereka sembunyikan selama bertahun-tahun hingga akhirnya memulai hubungan secara diam-diam di belakang keluarga mereka. 4. Your Name Engraved Herein – 2020 Your Name Engraved Herein merupakan film bertema LGBTQ terlaris di Taiwan sepanjang masa. Film yang tayang tahun 2020 ini, berlatar belakang tahun 1980-an saat gejolak militer berakhir dan menceritakan pertemuan Wang Bo Te (diperankan Birdy), seorang siswa baru di sekolah menengah Katolik khusus laki-laki dengan Chang Jia-han (diperankan A-han). Pertemuan itu membuat mereka dengan cepat menjadi dua orang sahabat hingga akhirnya jatuh cinta dan bersama-sama berjuang di tengah tekanan keluarga yang homofobia. 5. A Round Trip to Love – 2016 Drama hasil adaptasi dari novel Double Journey ini menceritakan kisah cinta dua mahasiswa Lu Feng dan Xiao Chen yang ditentang oleh keluarga mereka. Ayah Lu Feng mengirim putranya ke Hong Kong sementara Xiao Chen mengalami kehidupan sosial yang sulit perguruan tinggi akibat orientasi seksualnya. Beberapa tahun kemudian, kedua anak muda itu bertemu kembali sebagai sebagai bos dan karyawan. Mereka kembali membina hubungan karena masih saling cinta, hingga akhirnya hubungan tersebut menjadi bumerang untuk keduanya. 6. Ossan’s Love – 2018 Drama Jepang ini menceritakan pria 33 tahun bernama Haruta Soichi yang masih lajang dan tidak tertarik pada wanita. Awalnya, Haruta bekerja di sebuah kantor hingga sang ibu yang akhirnya tiada mengharuskannya hidup mandiri. Karena tak bisa melakukan pekerjaan rumahan, Haruta memutuskan untuk tinggal bersama Maki Ryota, rekan kerjanya yang mampu melakukan pekerjaan rumah tangga. Hingga pada suatu waktu, Ryota dan rekan kerjanya yang merupakan seorang gay bernama Kuroshawa Mushashi, sama-sama menyatakan perasaan kepada Soichi. Addicted Heroin – 2016 7. Addicted Heroin – 2016 Drama Tiongkok ini menceritakan Bai Luo Yin bersama sang ayahyang sudah bercerai, dan neneknya. Saat dia berusia 16 tahun, ibu kandungnya, menikah lagi dengan pejabat tinggi yang kaya, bernama Gu Wei Ting. Setelah kematian ibunya, Gu Hai yang merupakan putra Gu Wei Ting memiliki dendam pada ayahnya dan tidak menyetujui ayahnya menikah lagi. Hingga pada suatu hari, takdir mempertemukan dua saudara tiri tersebut di sebuah SMA dan membuat mereka perlahan saling menyukai seiring dengan berjalannya waktu. Situs Layanan Streaming Film-Film Bertema LGBT 1. Netflix Sebagai salah satu layanan streaming terbesar dan terpopuler di dunia, Netflix menyediakan berbagai genre dan tema konten, salah satunya LGBT. Cara menemukan konten-konten bertema LGBT sangat mudah. Cukup ketik ‘LGBTQ’ di kolom search lalu pilih konten yang ingin ditonton. 2. HBO Max Meskipun tidak selengkap Netflix, HBO Max juga menjadi layanan streaming penyedia konten tentang LGBT yang menjadi pilihan, terutama tentang queer. 3. Hulu Layanan streaming asal Amerika Serikat ini juga menyediakan berbagai konten tentang LGBT yang bisa ditonton baik secara gratis ataupun berbayar dengan biaya $6,99 (sekitar Rp98.000) per bulan. 4. Revry Revry merupakan layanan streaming LGBTQ pertama di dunia. Aplikasi tersedia di 116 negara dan memiliki lebih ribuan konten video dan audio. Konten dalam Revry bisa ditonton secara gratis dengan iklan atau versi bebas iklan dengan harga $6,99 (sekitar Rp98.000) per bulan. Dyketv – Semoga berbagai judul film dan serial web Asia bertema LGBT serta rekomendasi layanan streaming di atas bisa menjadi inspirasi hiburan bagi Anda pecinta tema LGBT.

TV Show Luar Negeri yang Mengangkat Kisah LGBT

TV Show Luar Negeri yang Mengangkat Kisah LGBT

TV Show Luar Negeri yang Mengangkat Kisah LGBT – TV show dan film merupakan hiburan yang menarik untuk dinikmati. Para pemeran berparas mempesona, alur cerita yang dihadirkan dan beberapa aspek lain pada acara TV menjadi hiburan tersendiri bagi para penikmatnya. Guna mendapatkan respon dari berbagai kalangan, acara TV dihadirkan dengan topik dan genre yang beragam. Salah satu topik yang dihadirkan oleh sebuah TV show adalah LGBT. Acara TV dengan topik LGBT tentunya merupakan hal yang tabu di Indonesia. Pemerintah dan KPI bahkan melarang acara televisi yang mengandung unsur LGBT karena tidak sesuai dengan kepercayaan, budaya dan pola pikir masyarakat Indonesia. Lain halnya di luar negeri, TV show yang mengangkat topik LGBT justru mendapatkan respon yang positif. Pemikiran para warganya yang sangat terbuka menjadi salah satu alasan mengapa acara TV LGBT diterima dengan baik.

Meskipun tidak semua negara menerima TV show atau film yang bertemakan LGBT, sudah ada banyak acara TV yang dihadirkan dengan mengangkat topik LGBT. Tak tanggung-tanggung, respon yang diterima oleh film tersebut mendapatkan respon yang sangat baik sehingga rating stasiun TV meningkat setiap kali acara TV disiarkan. Dari berbagai TV show yang tayang di luar negeri, Vida menjadi serial TV LGBT yang mampu menarik minat penonton untuk menyaksikannya. Acara TV ini dihadirkan selama tiga puluh menit. Tanya Saracho merupakan artis yang memerankan tokoh Vida di dalam film. Jika diperhatikan dengan seksama, karakter Vida mewakili golongan queer. Golongan ini masuk ke dalam kategori LGBT. TV show yang berasal dari Amerika Serikat ini dibintangi juga oleh Melissa Barrera, Carlos Miranda, Mishel Prada, Roberta Colindres, Ser Anzoategui dan Chelsea Rendon. Vida mengisahkan 2 saudara perempuan yang menetap di Boyle Heights setelah sepeninggal ibu mereka.

Dyketv – Acara TV luar negeri lainnya yang mengangkat kisah LGBT adalah Work in Progress. Tidak hanya mengangkat kisah LGBT, film ini juga berisikan kelucuan di dalamnya. Tidak sekedar bercerita mengenai hubungan antar LGBT, film ini juga bercerita mengenai fobia terhadap kondisi tubuh dan masalah mental. Realita sosial yang terjadi diantara komunitas LGBT nampak pada acara TV Work in Progress. Penonton dapat melihat bagaimana hubungan yang terjadi diantara mereka dan bagaimana kaum LGBT menghadapi dunia terhadap kelainan seksual yang mereka miliki. Di bawah ini merupakan TV show luar negeri lainnya yang menghadirkan kisah LGBT di dalamnya:

a. Difficult People
Dilihat dari judulnya, Difficult People terdengar cukup unik. Mereka yang belum pernah menonton acara TV ini akan menilai bahwa Difficult People memiliki alur cerita yang sulit dipahami dan serius. Setelah menonton TV show ini, penonton akan terasa terhibur dengan alur cerita yang ada di dalamnya. Billy Eichner merupakan sosok yang terkenal sebagai aktor gay.

Sex Education

b. Sex Education
Dari judulnya saja, banyak yang menilai jika acara TV ini bercerita mengenai pendidikan seks. Namun begitu, acara TV ini mengisahkan kehidupan anak remaja yang sangat menarik. Salah satu kisah yang ada di dalam acara TV ini adalah kisah mengenai ciuman pertama. Di dalam film, ada pula kisah yang berkaitan dengan hubungan LGBT.

Baca juga : TV Show LGBT yang Menarik Banyak Perhatian

c. Take Gay Out
Take Gay Out merupakan TV show asal Thailand yang memberikan kesempatan bagi kaum pria untuk mendapatkan pasangan prianya. Di acara TV ini, kita dapat melihat para pria berwajah tampan dan memiliki tubuh yang sexy.

TV Show LGBT yang Menarik Banyak Perhatian

TV Show LGBT yang Menarik Banyak Perhatian

TV Show LGBT yang Menarik Banyak Perhatian – Indonesia adalah negara yang menghormati umat beragama. Di dalam ajaran agama warganya, berhubungan dengan sesama jenis sangat dilarang. LGBT merupakan akronim bagi hubungan seksual yang terlarang. Tidak hanya hubungan seksual antar pria dan hubungan antar wanita saja melainkan juga hubungan dengan wanita dan pria sekaligus. Meskipun dilarang, masih saja ada pihak-pihak yang bersatu membentuk komunitas ini. Hal-hal yang berkaitan dengan LGBT sangat dilarang di tanah air. Tidak hanya hubungan antar warganya, acara TV yang berkaitan dengan LGBT tidak boleh ditayangkan sama sekali. Jika dibandingkan dengan Indonesia, beberapa negara di dunia menerima adanya komunitas LGBT. Kita dapat melihat bahwa negara tersebut tidak memberikan larangan kepada  warganya untuk menikmati acara TV yang bertemakan LGBT. Yang paling mengejutkan, TV show yang bertema LGBT justru mendapatkan banyak perhatian dari para penikmatnya.

Dyketv – Salah satu TV show yang bertemakan LGBT dan mendapatkan banyak perhatian adalah Take Gay Out. Acara TV yang berasal dari Thailand ini memiliki kesamaan dengan acara Take Me Out. Jika acara Take Me Out merupakan acara yang pesertanya adalah pria dan wanita. Take Gay Out justru berisikan kaum pria saja. Para peserta pria mencoba untuk menemukan tambatan hatinya di acara ini. Karena kesemua peserta merupakan seorang pria, tambatan hati yang dicari oleh peserta pria juga berjenis kelamin yang sama. Peserta yang mengikuti acara ini memiliki penampilan yang tampan dan tubuh yang menarik. Banyaknya minat masyarakat untuk menonton acara TV ini, Take Gay Out merupakan acara TV yang sukses. Penonton tidak hanya berasal dari Thailand saja melainkan juga datang dari luar negeri. Karena kesuksesan yang dimilikinya, TV show asal Thailand ini hadir hingga 4 season.

Sex Education menjadi TV show asal Inggris yang mengangkat kisah LGBT. Gillian Anderson, Ncuti Gatwa, Emma Mackey dan Asa Butterfield merupakan para aktor yang membintangi TV show ini. Acara TV ini juga berisikan pendidikan sex para tokohnya. Kehidupan sosial anak remaja nampak dengan jelas di dalam acara TV ini. Dengan banyaknya kisah menarik yang ada di dalamnya, Sex Education merupakan film LGBT yang sukses mendapatkan perhatian banyak penonton. Selain Take Gay Out dan Sex Education, berikut acara TV LGBT lainnya yang berhasil meraih perhatian masyarakat dunia:

a. Difficult People
Keberadaan tokoh di dalam film menjadikan Difficult People menarik untuk disaksikan. Penonton yang menyaksikan acara TV ini akan terhibur dengan alur cerita yang berada di dalamnya. Acara TV ini berasal dari Amerika Serikat. Amerika merupakan salah satu negara yang mendukung komunitas LGBT. Tak mengherankan jika Difficult People banyak mendapatkan perhatian dari warganya.

Vida

b. Vida
TV show LGBT lain yang berhasil menarik minat penontonnya adalah Vida. Tanya Saracho merupakan sosok sexy dan menawan yang ada di dalam film. Serupa dengan Dificult People, Vida juga merupakan acara TV yang berasal dari Amerika. Acara TV ini telah hadir sebanyak 3 season. Vida dibintangi oleh Mishel Prada, Melissa Barrera, Chelsea Rendon dan Ser Anzoategui.

Baca juga : 4 Rekomendasi TV Show Seru yang Mengangkat LGBT

c. Work in Progress
Tidak hanya berkaitan dengan kisah LGBT, Work in Progress juga berisikan cerita yang lucu. Acara TV ini juga menyuguhkan permasalahan mental dan fobia yang berkaitan dengan kondisi tubuh. Penonton dapat melihat bagaimana gambaran kaum LGBT dalam menjalankan kehidupannya melalui acara TV ini.

4 Rekomendasi TV Show Seru yang Mengangkat LGBT

4 Rekomendasi TV Show Seru yang Mengangkat LGBT

4 Rekomendasi TV Show Seru yang Mengangkat LGBT – Film dan TV shows menjadi hiburan yang selalu menarik untuk dinikmati. Jalan cerita yang dihadirkan, pemeran yang menarik perhatian, serta aspek lainnya yang ada dalam suatu tayangan memang menjadi hiburan tersendiri. Dalam hal ini, berbagai genre dan topik yang dibawakan memang sangat beragam. Salah satunya adalah LGBT (lesbian, gay, biseksual, transgender). Isu yang satu ini barangkali masih sangat asing dan tidak terlalu banyak ditayangkan di Indonesia. Sebenarnya, ini lebih ke sesuatu yang kontroversial daripada asing. Walau demikian, sekarang sudah cukup banyak media streaming yang menayangkan TV shows atau series dengan topik ini, dan tidak ada salahnya bila anda mengetahui judul-judul yang ada.

Walau memang beberapa produser dan sutradara Indonesia sempat juga hampir mengangkat topik yang sama, akhirnya itu tidak berjalan lancar karena kontroversi yang masih ada di masyarakat. Namun bila anda tetap tertarik untuk mengenal lebih jauh tentang LGBT atau sekedar ingin melihat keseruan judul-judul yang ada, berikut adalah beberapa rekomendasi yang patut anda tonton:

1. Vida merupakan judul pertama yang rasanya patut anda tonton. Serial drama dengan durasi tiga puluh menit ini menghadirkan sosok Tanya Saracho yang tampil menawan dan seksi dalam memerankan karakter Vida. Karakter ini mewakili golongan queer yang sebenarnya masuk dalam kategori LGBT juga. Jalan cerita yang dihadirkan menarik sehingga anda pun bisa menikmati jalan cerita serial drama ini sekiranya anda tidak ingin terlalu fokus dengan isu LBGT yang dibawakan.

2. Work in Progress bisa menjadi judul yang tepat bila anda mencari serial TV shows atau drama yang menghadirkan kelucuan atau sisi humor di dalamnya. Walau mengusung komedi-komedi yang ada di dalamnya, drama ini terbilang cukup seru karena tema yang diangkat tidak sekedar hubungan yang berkaitan dengan LGBT saja, tapi di dalamnya disuguhkan pula mengenai isu terkait masalah mental hingga fobia terhadap kondisi tubuh tertentu. Ini menjadi drama yang seru dan menyuguhkan realita sosial yang sering terjadi di tengah komunitas LGBT sehingga penonton pun bisa mendapatkan lebih banyak gambaran tentang apa yang terjadi dan dirasakan.

3. Selanjutnya adalah Difficult People. Judulnya terdengar unik tapi sebenarnya jauh dari kesan suatu serial drama yang benar-benar serius atau sulit dipahami. Drama ini justru menyajikan cerita yang bisa jadi cukup menghibur dengan kehadiran tokoh-tokoh yang ada di dalamnya, dan salah satunya adalah Billy Eichner yang sudah sangat terkenal sebagai sosok aktor gay. Drama ii memang hanya hadir di platform streaming Hulu. Cerita yang dibawakan mengusung komedi dan jalan cerita yang tidaklah terlalu berat untuk diikuti.

4. Bila anda penggemar streaming di media streaming yang pastinya hadir di Indonesia, Sex Education adalah pilihan yang tepat. Walau judulnya seolah mengisahkan tentang pendidikan seks, sebenarnya ini lebih menayangkan tentang dinamika hidup remaja yang menarik. Kisah seperti ciuman pertama, atau perasaan tertarik yang dirasakan pertama kali merupakan hal yang akan ditemukan di TV show ini. Di dalamnya, ada juga kisah tentang hubungan terkait LGBT. Ini bisa menjadi tontonan yang cukup seru pastinya.

Dyketv – Inilah beberapa judul yang bisa anda saksikan bila anda mencari tahu tentang beragam drama dan TV show yang mengangkat LBGT di dalamnya. Lepas dari topik kontroversial yang dibawakan tersebut, anda tetap akan bisa menikmati jalan cerita yang ada. Tak hanya itu saja, anda bahkan akan terhibur dengan jalan cerita yang ada. Sudah pasti, wawasan dan sudut pandang anda pun bisa menjadi lebih luas dalam memandang mengenai LGBT yang ada di dunia.

4 Judul TV Shows yang Pertama Mengusung LGBT

4 Judul TV Shows yang Pertama Mengusung LGBT

4 Judul TV Shows yang Pertama Mengusung LGBT – LGBT merupakan suatu isu yang kadang masih dianggap tabu. Bahkan, ini masih menjadi suatu hal yang bisa dibilang kontroversi walau sudah banyak juga negara yang tidak terlalu merepotkan tentang masalah orientasi seksual ini. Ini tentu tidak lepas dari berbagai media yang sekarang ini mulai mengangkat hal ini sehingga keberadaan LGBT pun semakin diakui dan masalah-masalah yang sebelumnya seolah dipandang negatif pun menjadi lebih jelas. Peran film dan TV shows pun tidaklah kecil. Tidak hanya baru-baru ini saja, tapi sudah sejak lama ada TV shows yang sudah mengangkat tema tentang LGBT ini. Tentu saja, ini bisa menjadi suatu hal yang menarik untuk diketahui.

Dyketv – Memang benar bahwa ada beberapa judul TV Shows yang telah menghadirkan tema tentang LGBT ini.t Tidak hanya di era 90an saja, tapi di tahun-tahun sebelumnya pun sudah ada. Berikut adalah beberapa judul yang barangkali anda pun pernah mendengarnya.

1. The Corner Bar adalah TV shows pertama yang mengangkat LGBT dalam jalan ceritanya. Judul ini dirilis sejak cukup lama, yaitu di era tahun 1972. Karakter utama dalam judul ini adalah Peter Panama yang diperankan dengan sangat baik oleh Vincent Schiavelli. Dia merupakan karakter gay yang pertama muncul di dunia pertelevisian. Karena itu, ini bisa jadi judul yang sangat bersejarah dan patut diketahui. Jalan cerita yang dibawakan dan humor serta komedi yang ada di dalamnya membuat acara TV ini cukup banyak disukai di masa itu.

2. Bagi generasi 90an, rasanya judul Friends menjadi salah satu judul drama atau cara TV asing yang sudah berjasa dalam mewarnai hari-hari mereka. Serial Friends ini memang menarik dan menjadi salah satu judul populer. Secara umum, ini memang berkisah tentang persahabatan. Namun, di salah satu episode, ternyata ada bagian yang menyajikan tentang pernikahan pasangan lesbian. Ini bahkan menjadi yang pertama kali muncul di layar kaca. Walau akhirnya bagian ini tidak ditayangkan dan diblokir, ini sempat mendapatkan penghargaan. Tentu ini menjadi hal yang menarik perhatian, ditambah lagi dengan popularitas judul Friends ini.

Queer as Folk

3. Yang ketiga adalah Queer as Folk. Bagi perkembangan tayangan televisi di Amerika, ini menjadi salah satu yang spesial karena judul ini menjadi judul pertama dengan durasi sekitar satu jam dan benar-benar fokus menghadirkan kisah serta dinamika hidup dari komunitas LGBT. Karakter yang ditampilkan memang menghadirkan karakter queer yang menampilkan suatu kisah yang menarik sekaligus cukup kompleks. Karena jalan cerita yang dihadirkan, judul ini justru sangat disukai dan membuat orang sangat ketagihan untuk menontonnya.

4. Siapa yang menyangka bahwa tema LGBT akan dihadirkan dalam suatu program superhero. Ada judul Supergirl yang mengusung karakter superhero yang sekaligus juga merupakan seorang transgender. Ini menjadi suatu cara menarik yang ditawarkan oleh produser dan tim di balik judul ini untuk memecah konotasi negatif tentang komunitas LGBT, bahkan mulai dari usia muda yang mana merupakan anak-anak dan remaja karena memang tayangan superhero ini cukup ditujukan untuk semua kalangan usia.

Itulah beberapa judul menarik yang bisa ditonton. Judul yang ada mewakili berbagai generasi acara TV, mulai dari yang pertama hingga yang memang memiliki peran signifikan dalam mengenalkan komunitas LGBT di masyarakat. Tentunya, lepas dari tema yang diusung, jalan cerita dan hal lainnya dalam acara TV tersebut sangatlah patut dinikmati, bahkan untuk judul-judul yang tak lagi bisa dibilang baru sama sekali.

18 Film LGBT Terbaik di Netflix Saat Ini (April 2021)

www.dyketv.org18 Film LGBT Terbaik di Netflix Saat Ini (April 2021). Ada terlalu banyak film LGBT di Netflix, jadi tidak mungkin untuk menonton semuanya dalam satu bulan. Inilah mengapa kami telah menyusun daftar film gay dan lesbian terbaik di layanan streaming. Dalam daftar ini, Anda akan menemukan film pemenang penghargaan, drama sejarah, dokumenter, dan cerita masa depan.

1. Alice Júnior (2019): Funniest Comedy About Coming Out in the Digital Age

Skor IMDb: 6.9
Genre: Komedi
Dibintangi: Anna Celestino Mota, Emmanuel Rosset, Surya Amitrano
Sutradara: Josephine Mackerras
Peringkat TV: TV-MA
Durasi: 87 menit

Bintang media sosial yang bercita-cita tinggi Anna Celestino Mota mengumumkan kepada dunia bahwa dia siap untuk ciuman pertamanya, tetapi ketika dia dipindahkan ke sekolah agama pedesaan, rencananya gagal. Alice tidak ingin diintimidasi, jadi dia memutuskan untuk merekam penganiayaan yang dia derita di kampung halaman barunya di YouTube untuk ditonton semua orang.

Secara teknis, Alice Júnior (Alice Júnior) adalah cerita tentang masa depan, tetapi bukan berarti itu berlaku untuk anak-anak. Humornya gelap dan kasar, dan plot berubah menjadi buruk menjelang akhir. Meskipun demikian, nada film ini menyenangkan, dan Anda pasti akan menertawakan obsesi Mota terhadap media sosial.

2.Tig (2015): Best Documentary About the Healing Power of Laughter

Skor IMDb: 7.4
Genre: Dokumenter, Drama
Dibintangi: Tig Notaro, Stephanie Allynne, Sarah Silverman
Sutradara: Kristina Goolsby, Ashley York
Peringkat TV: TV-14
Durasi: 95 menit

Dalam film dokumenter di balik layar ini, komik berdiri Tig Notaro (Tig Notaro) mengungkapkan pengalamannya melawan kanker payudara saat melahirkan seorang anak dengan tunangannya. Pada saat yang sama, Tig tidak pernah berhenti melakukan tur, bertekad untuk membuat dirinya sendiri dan orang lain tertawa di saat-saat tergelap.

Baca Juga: Review Film Series LGBT American Horror Story (and American Horror Stories)

Melompat dari mobil membuktikan kekuatan penyembuhan dari tawa dan cinta. Notaro (Notaro) menimbulkan sensasi dalam semalam di tahun 2012, ketika pendiriannya tentang diagnosis kanker tersebar luas di Internet, tetapi jika Anda tidak tahu apa-apa tentangnya, Anda mungkin masih terpengaruh oleh biografi ini. Terinspirasi.

3.So My Grandma’s a Lesbian (2019): Cutest LGBT Family Dramedy

Skor IMDb: 4.2
Genre: Komedi
Dibintangi: Rosa Maria Sardà, Verónica Forqué, Ingrid Garcaa Jonsson
Sutradara: Ángeles Reiné
Peringkat TV: TV-MA
Durasi: 94 menit

Ketika bibi Eva (Ingrid García Jonsson), Sofia (Verónica Forqué) mengumumkan rencananya untuk menikahi seorang wanita bernama Celia (Rosa Maria Sardà), dia terkejut. Meski senang dengan pertunangan mereka, Eva bertekad menyembunyikan kabar keluarga konservatif tunangannya itu.

Meskipun demikian, “Lesbian” nenek saya adalah komedi keluarga yang sederhana, lebih menarik daripada dramatis. Ini adalah pilihan yang tepat ketika Anda menginginkan sesuatu yang menarik dan mengasyikkan.

4.Carol (2015): Best 1950s Period Drama About a Forbidden Lesbian Romance

Skor IMDb: 7.2
Genre: Drama, Romantis
Dibintangi: Cate Blanchett, Rooney Mara, Sarah Paulson
Sutradara: Todd Haynes
Peringkat Film: R
Durasi: 118 menit

Pada tahun 1952 di New York, Carol (Cate Blanchett) yang telah bercerai bertemu dengan seorang fotografer muda Teres (Rooney Mara) dan menemukan kembali hasratnya. Ketika mantan suami Carol mengetahui hal ini, dia mengancam akan menggunakan “klausul moral” untuk membesarkan putri mereka sepenuhnya.

Seperti film Todd Haynes tahun 2002 “Far from Paradise”, Carol juga merupakan penghormatan bagi pembuatan film Amerika pada 1950-an dan kritik terhadap kebiasaan sosial Amerika pada 1950-an. Film ini menerima ratusan nominasi dan memenangkan Penghargaan Golden Tomato 2015 untuk Film Romantis Terbaik dari Rotten Tomatoes.

5.Behind the Curtain: Todrick Hall (2017): Best Gay Musical Documentary

Skor IMDb: 6.7
Genre: Dokumenter
Dibintangi: Todric Hall, Wayne Brady, Brittany Brandt
Sutradara: Catherine Fairfax Wright
Peringkat TV: TV-MA
Durasi: 100 menit

Di balik layar rekaman penampilan pertama Todrick Hall di panggung sosial, ketika ia secara pribadi menggubah musik pertamanya, “Straight Outta Oz”, Ini adalah kisah semi-otobiografi tentang homoseksualitas di Amerika Selatan. Penonton dapat melihat semua aspek produksi Hall dan kehidupan di balik layar.

Meskipun Anda tidak terbiasa dengan karya Hall, jika Anda menyukai musikal dan pertunjukan panggung, maka Behind the Curtain masih layak untuk dilihat. Sutradara Katherine Fairfax Wright (Katherine Fairfax Wright) telah melakukan pekerjaan luar biasa dan benar-benar menangkap momen-momen yang mengharukan. Interaksi antara Hall dan ibunya sangat harmonis.

6.Fortune Feimster: Sweet & Salty (2020): Funniest LGBT Standup Special

Skor IMDb: 6.8
Genre: Komedi
Dibintangi: Fortune Fest
Sutradara: Krisia Polonka
Peringkat TV: TV-MA
Durasi: 61 menit

Dalam acara spesial satu jam ini, Fortune’s Feimster mengulas masa kecilnya saat tumbuh di Carolina Utara, termasuk upaya ibunya yang gagal untuk mengubahnya menjadi pemula dan merayakan ulang tahunnya yang ke-18 di Hooters.

Feimster telah membuat penonton tertawa selama bertahun-tahun, jadi Anda mungkin pernah melihatnya di Last Comic Stand, Hulu’s The Mindy Project, Showtime’s The L Word: Generation Q, atau serial Netflix The Standups. Jika Anda menginginkan sesuatu yang ringan dan mengasyikkan, maka Sweet & Salty pasti pilihan yang tepat.

7.Memories of a Teenager (2019): Best Spanish Language Gay Teen Romance

Skor IMDb: 6.5
Genre: Drama
Dibintangi: Renato Quattordio, Thomas Lepera, Malena Narvay
Sutradara: Lucas Santa Ana
Peringkat TV: TV-MA
Durasi: 97 menit

Memories of a teenager (Yo, seorang remaja di Argentina) bercerita tentang seorang anak laki-laki bernama Zabo (Renato Quattordio) yang berjuang dengan kematian temannya Tomás (Thomás Lepera). Zabo memulai sebuah blog untuk membantu mengklarifikasi perasaannya, yang memungkinkannya untuk memahami seksualitasnya.

Sebelum mendarat di Netflix, “Teenage Memories” sangat populer di kalangan kritikus film dan penonton Amerika Selatan. Nah, selama Anda tidak keberatan membaca subtitelnya, penutur bahasa Inggris juga dapat menikmatinya. Film ini ditujukan untuk remaja yang lebih tua dan orang dewasa, tetapi tema melukai diri sendiri mungkin menarik perhatian beberapa penonton.

8.What Keeps You Alive (2018): Best Lesbian Horror-Thriller About Unrequited Love

Skor IMDb: 5.7
Genre: Horor, Thriller
Dibintangi: Hannah Emily Anderson, Brittany Allen, Martha McIsaac
Sutradara: Colin Minihan
Rating TV: R
Durasi: 98 menit

Tidak semua genre LGBT adalah kisah romantis dan film futuristik. Misalnya, “How to Keep You Alive” adalah contoh bagus tentang cara membuat film horor dengan karakter gay, seperti karakter heteroseksual: ciptakan ketegangan yang halus dan berikan kejutan dan ketakutan yang populer.

“What Makes You Alive” awalnya ditulis tentang istri dan suami, karena menampilkan pasangan sesama jenis sebagai peran utamanya, sehingga hanya dianggap sebagai “film gay”. Mengingat penggambaran lesbian yang terbatas di film-film arus utama, hal ini sepenuhnya dapat diterima.

9.Hurricane Bianca: From Russia With Hate (2018): Best So-Bad-It’s-Good Movie With Drag Queens

Skor IMDb: 4.8
Genre: Komedi
Dibintangi: Rachel Dratch, Sally Jessy Raphael, Jason Bellini
Sutradara: Matt Kugelman
Peringkat TV: TV-MA
Durasi: 85 menit

Jika Anda menyukai film B seperti John Waters, Anda mungkin menyukai film Hurricane Bianca. Karya kedua dalam seri, “Badai Bianca: Dari Rusia dengan Kebencian” membawa pahlawan wanita nominal kita ke tanah Rusia, di mana dia harus bertemu musuh bebuyutannya Deborah Ward (Rachel Drach) bekerja sama untuk menyelamatkan rekan-rekan mereka dari Gulag.

Seperti yang bisa Anda duga, humornya menyinggung, dan plotnya benar-benar tidak masuk akal. Jika Anda menyukai From From With Hate, maka Anda dapat menonton film asli Bianca Hurricane di Hulu dan senang mengetahui bahwa film Bianca ketiga dilaporkan sedang diproduksi.

10.The Prom (2020): Best LGBT-Themed Musical With an All-Star Cast

Skor IMDb: 6.2
Genre: komedi, drama, musik
Dibintangi: Meryl Streep, James Corden, Nicole Kidman
Sutradara: Ryan Murphy
Peringkat TV: PG-13
Durasi: 130 menit

“Prom” adalah adaptasi dari musikal Broadway yang terkenal, tentang dua aktor malang yang memutuskan untuk mengambil tindakan untuk meningkatkan citra publik mereka. Mereka mendengar bahwa di sebuah kota kecil di Indiana, dewan sekolah setempat membatalkan dansa karena remaja Emma Nolan (Jo Ellen Pellman) mengungkapkan bahwa dia berencana untuk memperkenalkan pengalaman pacarnya, ini tampaknya menjadi ujian yang sempurna.

Meryl Streep bersinar seperti Dee Dee Allen, dan aktor lainnya memang cocok untuk nomor musik. Semuanya cukup keren, tetapi menyampaikan pesan yang menarik, dan koreografinya biasanya luar biasa.

11.Disclosure: Trans Lives on Screen (2020): Best Documentary About Transgender Representation in Movies

Skor IMDb: 8.3
Genre: Dokumenter
Dibintangi: Laverne Cox, Bianca Leigh, Jen Richards
Sutradara: Sam Feder
Peringkat TV: TV-MA
Durasi: 108 menit

Dalam sebagian besar sejarah film, citra orang transgender negatif. Untungnya, situasi ini mulai berubah. Dalam “Revealing”, aktor transgender dan sejarawan film berbagi pengalaman mereka di industri film dan berbicara tentang peran yang tidak sesuai dengan gender di teater.

Baca Juga: Review Film The Incredible Hulk

Sayangnya Disclosure tidak mendapatkan rilis drama yang layak, tetapi rilisnya di Netflix memastikan bahwa itu menarik banyak penonton. Meskipun masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, sungguh menggembirakan melihat seberapa besar kemajuan yang telah dicapai dalam beberapa dekade terakhir.

12.I Am Jonas (2018): Best Foreign Gay Romantic Mystery Movie

Skor IMDb: 7.0
Genre: drama, ketegangan, romansa
Dibintangi: Félix Maritaud, Nicolas Bauwens, Tommy Lee Baker
Sutradara: Christopher Charril
Peringkat TV: TV-MA
Durasi: 82 menit

“I Am Jonas” adalah film remaja Prancis yang menceritakan dua periode dalam kehidupan Jonas, diperankan oleh Félix Maritaud dan Nicolas Bauwens. Pada usia 15 di akhir 1990-an, Jonas menyaksikan penculikan pacarnya. Delapan belas tahun kemudian, dia bermasalah dengan masa lalunya dan masih mencari jawaban tentang apa yang terjadi malam itu.

Ini mungkin terdengar mirip dengan Cahaya Bulan, tetapi ceritanya tidak terungkap secara non-linear, tetapi beralih bolak-balik antara masa lalu dan masa kini. Struktur naratif dan penampilan yang luar biasa membuat “I Am Jonas” sangat menarik.

13.Dear Ex (2018): Best Taiwanese LGBT Family Drama

Skor IMDb: 7.3
Genre: komedi, drama, romansa
Dibintangi: Qiu Guo, Xie Yingxuan, Chen Xinghuo
Sutradara: Xu Zhiren, Xu Mag
Peringkat TV: TV-MA
Durasi: 80 menit

Dear Ex (Dear Ex) adalah komedi Taiwan yang mengeksplorasi kompleksitas keluarga dan orang tua. Setelah kematian ayahnya, Song Chengxi (Huang Jo) muda mengalami perselisihan antara ibunya (Yingxuan) dan kekasih almarhum ayahnya (Qiu).

Dear Ex menerima pengakuan internasional di Festival Film Faro 2018 dan memenangkan banyak penghargaan, termasuk Penghargaan Aktor Terbaik Zhao Ziyang dan Penghargaan Aktris Terbaik Xie Yingxuan. Penonton Amerika dapat menonton film dengan dubbing bahasa Inggris di Netflix.

14.Transformer (2017): Best Film About a Transgender Athlete

Skor IMDb: 7.5
Genre: biografi, dokumenter
Dibintangi: Jeanne Marie Krozhaleski
Sutradara: Michael Del Monte
Peringkat TV: TV-MA
Durasi: 78 menit

Transformers merekam transisi gender mantan Korps Marinir AS dan binaragawan kompetitif Janae Kroc. Film ini menantang konsep gender yang telah terbentuk sebelumnya dan menginspirasi semua atlet kompetitif.

“Transformers” memenangkan Penghargaan Pemirsa di Festival Film Austin 2017, Dokumen Panas Festival Dokumenter Internasional Kanada 2018, dan Festival Film Querer North 2018. Editor Graham Withers dinominasikan untuk Penghargaan Film Kanada untuk Dokumenter Pengeditan Terbaik.

15.Ek Ladki Ko Dekha Toh Aisa Laga (2019): Best LGBT Bollywood Movie

Skor IMDb: 5.5
Genre: komedi, drama, romansa
Dibintangi: Annam Kapoor, Anil Kapoor, Rajkumar Ra
Sutradara: Shelly Chopra Dhar
Peringkat TV: TV-14
Durasi: 120 menit

Ek Ladki Ko Dekha Toh Aisa Laga, yang secara kasar diterjemahkan sebagai “Bagaimana perasaanku ketika aku melihat gadis itu”, adalah komedi Hindi tentang Sweety lesbian muda (Sonam Kapoor) yang konservatif di India. Pria dipaksa untuk berkencan dengan sebuah keluarga dengan manusia. Ketika seorang penulis drama yang menawan melamarnya, Tian Tian harus memilih untuk jujur ​​pada dirinya sendiri atau membuat orang lain bahagia dengan biayanya sendiri.

Karakter LGBT masih jarang ada di film Bollywood, jadi seru nonton genre yang lebih beragam. Penggemar Bollywood mungkin mengenali bintang seperti Anil Kapoor dan Juhi Chawla.

16.Moonlight (2016): Best Academy Award Winning LGBT Movie

Skor IMDb: 7.4
Genre: Drama
Dibintangi: Trevante Rhodes, Ashton Sanders, Alex Hibbert
Sutradara: Barry Jenkins
Peringkat Film: R
Durasi: 111 menit

Jika Anda ingin membuat film bertema gay bertema hitam, maka pemenang Oscar tidak mungkin salah. Moonlight adalah kisah masa depan emosional yang mencakup tiga periode menentukan kehidupan Afrika-Amerika gay (diperankan oleh Trevante Rhodes, Ashton Sanders dan Alex Hibbert).

Ini adalah film bertema LGBT pertama yang memenangkan Oscar untuk Film Terbaik dan film pertama yang dinominasikan untuk aktor berkulit hitam. Faktanya, beberapa kritikus percaya bahwa “Moonlight” adalah salah satu film terbaik abad ini.

17.The Half Of It (2020): Best Lesbian Coming of Age Story

Skor IMDb: 6.9
Genre: komedi, drama, romansa
Dibintangi: Leah Lewis, Daniel Dimer, Alexis Lemmer
Sutradara: Wu Aili
Peringkat Film: PG-13
Durasi: 104 menit

Dalam “Half”, seorang atlet sekolah menengah (Daniel Diemer) merekrut seorang siswa yang lurus dan pengecut – seorang siswa bernama Ellie (Leah Lewis) untuk membantunya memenangkan hati gadis yang disukainya. Sedikit yang dia tahu bahwa Ellie telah memperhatikan gadis itu, menyebabkan persahabatan mereka yang tidak biasa berkembang dengan cara yang tidak terduga.

“Half of the People” yang disutradarai oleh Alive Woo memenangkan penghargaan film fitur naratif terbaik di Festival Film Tribeca 2020. Film ini ringan, cocok untuk remaja, dan menghadirkan perwakilan Asia-Amerika yang sangat dibutuhkan dalam genre LGBT.

18.Wanda Sykes: Not Normal (2019): Best LGBT Stand-Up Comedy

Skor IMDb: 7.1
Genre: Komedi
Dibintangi: Wanda Sykes
Sutradara: Linda Mendoza
Peringkat TV: TV-MA
Durasi: 60 menit

Dengan kit berdiri tema ini, komik paling menarik dari generasi ini memberikan tawa dan komentar sosial yang sangat dibutuhkan. Wanda Sykes tidak takut dengan politik, tapi dia tidak akan lupa bahwa dia lucu.

Karya eksklusif Netflix ini telah memenangkan banyak penghargaan dan nominasi, termasuk Penghargaan Khusus “Penghargaan TV Pilihan Kritikus” untuk Komedi Terbaik. Cuma satu jam, silahkan coba.

Review Film Series LGBT American Horror Story (and American Horror Stories)

www.dyketv.orgReview Film Series LGBT American Horror Story (and American Horror Stories). Di era lock-in kita saat ini, televisi telah menjadi sumber kehidupan banyak pemirsa di seluruh dunia. Tahun lalu, kami diganggu oleh kengerian harian pandemi virus korona, menghadirkan produk LGBTQ + yang luar biasa, dari gaya horor Bly Manor hingga serial TV yang menyenangkan hati seperti “We Are Who Are” dan “Love Victor” “Tentu saja, ada adalah kejenakaan yang mencengangkan. Perlombaan perlawanan yang berkembang. Untungnya, dengan cinta dari banyak penggemar dan kembalinya beberapa penggemar baru yang menarik, 2021 akan menjadi salah satu tahun penampilan gay yang paling luar biasa. Menantikan tahun yang akan datang, kami telah menyusun 10 acara TV LGBTQ + yang paling dinanti pada tahun 2021 di GAY TIMES. Daftar ini akan diperbarui dari waktu ke waktu, jadi pastikan untuk memberi tahu kami jika kami melewatkan pertunjukan tertentu.

1. American Horror Story (and American Horror Stories)

Aktor: Sarah Paulson, Lily Rabe, Evan Peters, Kathy Bates, Billie Lourd), Finn Wittrock, Adina Porter, Leslie Grossman, Angelica Ross, Macaulay Culkin (Macaulay Culkin)

Serial antologi horor terkenal Ryan Murphy menghilang untuk pertama kalinya pada tahun 2020 karena komplikasi dari COVID-19, dan ia berharap dapat kembali lagi tahun ini-tentu saja, akan ada beberapa wajah yang tidak asing lagi. Tahun lalu, Sarah Paulson, yang absen dari musim lalu, setengah mengidentifikasi tema yang selalu sulit dipahami dalam sebuah video dengan Harpers Bazaar. Setelah seorang penggemar berspekulasi bahwa dia akan menjelajahi teleskop “Aliens and Area 51” yang telah beredar luas di tempat suci sebelumnya, Paulson tersenyum diam-diam dan “memohon untuk yang kelima.”

Murphy juga mengejek arah musim melalui poster resminya, yang menampilkan bolpoin untuk memanipulasi sarung tangan bedah pada mulut yang penuh taring. Tidak hanya itu, Murphy juga mengumumkan serial spin-off berjudul “American Horror Stories” (American Horror Stories), yang akan “menghadirkan sekitar satu jam serial independen dan menggali lebih dalam mitos, legenda, dan cerita horor”. Tentu saja, serial ini akan menampilkan wajah-wajah yang sudah dikenal dari buku aslinya-termasuk Paulson.

“American Horror Story” (kadang-kadang disingkat AHS) adalah serial TV horor antologi Amerika yang dibuat oleh Ryan Murphy dan Brad Falchuk untuk jaringan kabel FX. Setiap musim dianggap sebagai miniseri independen, mengikuti karakter dan latar yang berbeda, serta alur cerita dengan “awal, tengah, dan akhir” sendiri. Beberapa elemen plot setiap musim secara kasar terinspirasi oleh peristiwa nyata.

Banyak aktor muncul di lebih dari satu musim, seringkali memainkan peran baru. Evan Peters (Evan Peters), Sarah Paulson (Sarah Paulson) dan Lily Rabe (Lily Rabe) telah membuat kunjungan paling banyak, semuanya muncul dalam sembilan dari sepuluh musim, Francis Conroe Yi muncul dalam delapan musim, sementara Dennis O’Hare dan Emma Roberts muncul dalam enam musim. Jessica Lange, Kathy Bates, Angela Bassett, Adina Porter, Finn Wittrock Wittrock dan Jamie Brewer dan aktor terkenal lainnya muncul dalam lima dari sepuluh musim.

Baca Juga: Review Film LGBT Thailand

Subtitle dari musim pertama adalah “House of Murder”, yang berlangsung pada tahun 2011 di Los Angeles, California, dan berfokus pada sebuah keluarga yang pindah ke sebuah rumah yang bermasalah dengan penyewa sebelumnya. Musim kedua (subtitle suaka) diadakan di Massachusetts pada tahun 1964 dan menceritakan kisah pasien dan staf di rumah sakit jiwa. Musim ketiga, dengan subtitle Coven, diadakan di New Orleans, Louisiana pada tahun 2013, diikuti oleh sekelompok penyihir, menghadapi mereka yang ingin menghancurkan mereka.

Musim keempat, dengan subtitle “Pertunjukan Orang Aneh”, diadakan di Jupiter, Florida pada tahun 1952, berputar di sekitar pertunjukan orang aneh yang kejam terakhir di Amerika Serikat dan perjuangannya untuk bertahan hidup. Musim kelima, dengan subtitle “Hotel”, diadakan di Los Angeles, California pada tahun 2015, dengan fokus pada staf dan tamu hotel supernatural.

Musim keenam, dengan Roanoke sebagai subtitle, diadakan di Carolina Utara dari 2014 hingga 2016, dengan fokus pada kejadian supernatural di rumah pertanian terpencil yang diganggu oleh fenomena koloni Roanoke yang terlambat. Musim ketujuh, dengan subtitel “Cult”, berlangsung di pinggiran kota fiksi Michigan antara tahun 2016 dan 2017, berpusat pada aktivitas teroris oleh teroris setelah pemilihan presiden AS tahun 2016. Mereka melawan Antikristus dari rumah pembunuhan, mencoba mencegah akhir dunia.

Musim kesembilan, dengan judul 1984, berlangsung di Los Angeles, tahun namanya. Itu berfokus pada sekelompok staf muda di kamp musim panas, yang bersiap untuk dibuka kembali setelah pembantaian itu. Pada Agustus 2018, musim kesepuluh dari seri ini menerima lampu hijau, berjudul “Fitur Ganda”. Pada Januari 2020, FX memperbarui seri selama tiga musim.

Meskipun tingkat penerimaan bervariasi dari musim ke musim, Kritik Horor TV Amerika sebagian besar dipuji oleh kritikus TV, yang sebagian besar dikaitkan dengan para aktor, terutama Jessica Lange, yang memenangkan dua Penghargaan Emmy, Penghargaan Golden Globe dan aktor film . Memenangkan Penghargaan Guild untuk penampilannya.

Kathy Bates dan James Cromwell memenangkan Emmy untuk penampilan mereka masing-masing, sementara Lady Gaga memenangkan Golden Globes. Serial ini sangat dipuji oleh FX Network, dan musim pertamanya adalah serial TV kabel baru dengan peringkat tertinggi di tahun 2011.

Murder House (2011)

Musim ditetapkan untuk tahun 2011, diikuti oleh Harmons, yang terdiri dari istri dan ibu Vivien (Connie Britton), psikiater suaminya Ben (Dylan McDermott), dan putri remaja mereka Violet (Taissa Farmiga). Mereka pindah dari Boston ke Los Angeles untuk mencapainya tujuan ini. Titik awal baru setelah aborsi Vivien. Setelah keguguran dan sebelum melanjutkan perjalanan, Ben langsung selingkuh dengan salah satu muridnya, yang hampir membuat keluarganya hancur.

Mereka pindah ke rumah luas yang telah dipugar, dan segera bertemu dengan pengurus rumah tangga Moira O’Hara (Francis Conroy dan Alexandra Breckenridge) dan tetangga mereka, keluarga Langdon yang aneh, yang dikelola oleh Constance (Jessica Lange) dan putrinya Adelaide (Jamie. Brewer) . Langdon yang terganggu, agen tidak kompeten Christine Estabrook dan Larry Harvey (Denis O’Hare) yang cacat (yang diam-diam jatuh cinta dengan mantan penghuni mansion Constance) dan ejekan Hayden McLean (Kate Mara) yang mengganggu kehidupan Harmon. Seorang mantan murid Ben, dia mengikutinya ke Los Angeles.

Ben dan Vivien mencoba memulihkan hubungan mereka, dan Violet, yang menderita depresi, menemukan penghiburan pada salah satu pasien Ben, Evan Peters. Keluarga segera menemukan bahwa rumah itu dihantui oleh hantu siapa pun yang meninggal di properti itu, termasuk penciptanya Charles (Matt Rose) dan Nora Montgomery (Lily Rabe) dan putra mereka yang cacat Thaddeus (Ben Woolf), kadang-kadang disebut “Infantata” . Kilas balik menggambarkan pemilik sebuah rumah besar yang dibangun pada tahun 1920-an sepanjang abad sebelumnya.

Asylum (2012–13)

Musim itu dijadwalkan pada tahun 1964, diikuti oleh pasien dan staf perkebunan Briarcliff milik gereja di Massachusetts, yang didirikan untuk merawat dan melindungi orang gila. Kit Vaner (Evan Peters) dituduh disebut “wajah berdarah” setelah istrinya Alma (Britne Oldford) menghilang dan merupakan pembunuh berantai yang produktif. Hal ini menarik perhatian jurnalis lesbian ambisius Lana Winters, Sarah Paulson yang ingin sekali menemukan cerita untuk terobosan besarnya.

Jeter bertemu pasien lain di Briarcliff. Banyak di antara mereka yang mengakui bahwa kondisi mereka tidak adil, termasuk Naomi Grossman, seorang pasien gonore wanita, dan Chloe Sevigny, seorang pasien gonore wanita. Pria tersebut secara tidak benar menipunya setelah terbaring di tempat tidur. Dan Grace Bertrand (Lizzie Brocheré) sederhana dari Prancis. Kit dianggap sebagai pembunuh berantai yang kejam, menjadi psikiater pragmatis Oliver Thredson (Zachary Quinto) dan Arthur Arden (Arthur Arden) (James Cromwell) yang sadis sering melakukan operasi ilmiah pada pasien.

Lembaga tersebut dipantau oleh saudari Jude (Jessica Lange) dan perwakilan keduanya, biarawati lugu Mary Younis (Lily Rabe), dan pendiri institut Timothy Howard (Joseph Fiennes). Penduduk Briarcliff biasanya tunduk pada pengaruh supernatural dan ilmiah, termasuk kepemilikan setan dan penculikan alien.

Coven (2013–14)

Musim ini ditetapkan untuk 2013, mengikuti garis darah para penyihir yang selamat dari Pengadilan Penyihir Salem dan upaya mereka untuk menyembunyikan identitas mereka di dunia modern. Mereka yang menderita jenis penderitaan genetik ini diserang dengan kejam oleh kekuatan eksternal seperti voodoo. Remaja Taissa Farmiga, yang sama sekali tidak menyadari keberadaan penyihir, menemukan identitasnya sebagai keturunan Salem setelah pacarnya meninggal dalam kecelakaan kekerasan.

Baca Juga: Rekomendasi Film Baru Netflix Terbaik 2021

Dia dikirim ke sekolah asrama untuk anak perempuan di New Orleans untuk melindungi dan menampung wanita muda dari keturunan yang unik dan melindungi mereka dari bahaya luar. Di sana, ia bertemu dengan siswa lain, bintang film narsistik Madison Montgomery (Emma Roberts), ratu boneka voodoo manusia yang blak-blakan (Gabourey Sidibe) dan Nan yang obsesif (Jamie Brewer), dan bergabung dengan Kyle Sidibe. Kyle Spencer (Evan Peters) terjerat , seorang siswa non-sihir dan baik hati. Sekolah dijalankan oleh kepala sekolah, Sarah Paulson, kepala dewan penyihir, fashionista eksentrik Myrtle Snow (Frances Conroy) dan Butler Spalding (Denis O’Hare).) Operasi bodoh.

Ibu Cordelia, Fiona Goode (Jessica Lange), adalah penyihir tertinggi di generasinya, meskipun dia sering menghindari tanggung jawabnya, yang mengecewakan Cordelia dan saingan lamanya Myrtle. Sekelompok warga kota menemukan dan membakar seorang penyihir muda yang tinggal di rawa yang disebut “Lily Rabe”.

Freak Show (2014–15)

Musim ditetapkan untuk 1952, dan akan diikuti oleh pertunjukan aneh yang sulit dipimpin oleh Elsa Mars (Jessica Lange) di Jupiter yang mengantuk, Florida. Puluhan tahun telah berlalu sejak publik menganggap pertunjukan aneh sebagai bentuk hiburan, tetapi Elsa bermimpi menemukan rumah untuk “monster” dan ketenaran serta kekayaannya. Anggota rombongan lainnya termasuk “bocah lobster” Jimmy Darling (Evan Peters) yang bermimpi hidup normal dan ibunya Kathy Bates, seorang wanita berjanggut. Pesanan datang untuk menjadi perwakilan Elsa. jilbab. Dari orang kuat masa lalu Ethel dan ayah biologis Jimmy Dell Toledo (Michael Chiklis) dan istri tiga payudara Desiree Dupree (Angela Bassett) berpartisipasi dalam Pertunjukan yang aneh ini.

Untuk mempromosikan perkembangan bisnis dan menyelamatkan rombongannya untuk selamanya, Elsa juga merekrut si kembar Bette dan Dot Tattler (Sarah Paulson).

Ketika mereka berkuasa melalui pertunjukan tontonan di era televisi, orang-orang ini harus mengalahkan mereka yang dianiaya karena penampilan mereka. Namun, seiring berjalannya musim, beberapa entitas gelap ditemukan hidup di Jupiter, dan mata mereka tertuju pada orang asing. Seorang pembohong bernama Stanley (Denis O’Hare) yang menyamar sebagai eksekutif Hollywood muncul bersama anak didiknya, Emma Roberts, yang terlibat dalam Jimmy.

Dandy Motte (Finn Wittrock) yang kaya dan manja, dimungkinkan oleh ibunya yang baik hati Gloria (Frances Conroy), telah mengembangkan orang-orang aneh yang tidak sehat melawan orang-orang aneh, terutama Bette dan Dot. Terobsesi. Mungkin yang paling berbahaya adalah badut pembunuh misterius dan lumpuh, yang hanya dikenal sebagai Twisty (John Carroll Lynch) (John Twist) (John Carroll Lynch), yang melawan Jupiter. Ini menyebabkan kerusakan parah dan tampaknya ditujukan pada orang aneh dan penduduk perkotaan.

Hotel (2015-16)

Musim dimulai pada 2015, dan kemudian terjadi peristiwa aneh dan berbahaya yang tampaknya berputar di sekitar hotel retro Cortez di pusat kota Los Angeles, California, yang awalnya dirancang untuk memuaskan pendiri James Patrick March (Evan Peters). keinginan. Detektif John Law (Wes Bentley) tiba di hotel berdasarkan informasi anonim dan menyelidiki serangkaian pembunuhan mengerikan, yang masing-masing menunjuk pada kejahatan yang melanggar salah satu dari Sepuluh Perintah.

Setelah putranya Lennon Henry menghilang lima tahun lalu, ia terasing dari istrinya, Alex (Chloe Sevigny) yang menderita depresi, dan putrinya (Shree Crooks). Hotel ini dijalankan oleh janda fashionista March Elizabeth Gaga. Lady Gaga juga dikenal sebagai Countess-mantan pacarnya, aktor Rudolf Valentino (Runnph Valentino) (Finn Wittrock) dan istrinya Natacha Rambova (Alexandra Daddario) menjadi vampir. -Dengan pacarnya saat ini, Matt Bomer.

Sepanjang penyelidikan, John juga bekerja dengan pecandu heroin bernama Sally (Sara Paulson), pelayan hotel Hazel Evers (Mare Winningham) dan James Patrick March (James Patrick March). Semangatnya terjerat, dan mereka telah mencari anak didik untuk melanjutkan tindakan kekerasan yang dia luncurkan selama hidupnya yang belum menikah. hidup.

Staf di hotel ini tidak kenal lelah, termasuk ibu Donovan, manajer meja depan yang berperilaku baik Kathy Bates, dan sahabatnya, bartender transgender, Denis O’Hare, semuanya Tidak mau melayani Elizabeth dan anak vampirnya. Karena kesetiaan, saya tidak ingin menjaga hubungan dekat dengan putra saya dan orang lain.

Hubungan Elizabeth dengan Donovan adalah karena model pria dan pecandu kokain Tristan Duffy (Finn Wittrock), perancang busana New York Will Drake (Cheyenne Jackson) dan mantan kekasihnya yang menghina Ramona Royal (Ramona Royale (Angona Bassett) datang dan mendapat masalah. Dalam kehidupan kekerasannya

Roanoke (2016)

Musim ini dijadwalkan untuk 2014-2016, dan setelah itu adalah peristiwa paranormal di rumah pertanian yang telah direnovasi di Carolina Utara, yang terletak di tanah yang dipindahkan setelah koloni Roanoke yang terkenal menghilang pada tahun 1580-an. Pada tahun 2015, Shelby Miller (Lily Rabe), suami Matt (André Holland) dan saudara perempuan Matt Lee Harris (Adina Porter) bersama-sama dalam serial dokumenter “My Roano” Kemeng “berbagi pengalaman buruk mereka di rumah pertanian, termasuk dengan mantan penghuni rumah dan koloni Roanoke, keluarga Polk di dekatnya dan kekerasan penyihir Inggris yang menggoda Scathach (Lady Gaga) dan momok balas dendam bertemu.

Film dokumenter ini sangat populer dan mengadaptasi kisah keluarga Miller yang dibintangi oleh Audrey Tyndall (Sarah Paulson) sebagai Shelby, Dominic Banks (Cuban Gooding), Matt, Mo Nai Tumusim (Angela Bassett), Lee Agnes Mary Winstead (Kathy Bates) sebagai Thomasin White -Juga dikenal sebagai “The Butcher”, pemimpin koloni hantu, suami Audrey Lurie Monaghan (Evan Peters), Edward Philipe Mott (Edward Philipe Mott), pendiri dan pemilik pertama rumah William van Henderson (Denis O’Hare ), Dr. Elias Cunningham, adalah seorang profesor yang bertanggung jawab atas fenomena supernatural di daerah tersebut. Sangat tertarik, dan Dylan (Wes Bentley) adalah putra dan kaki tangan Thomas, Ambrose White.

Pada tahun 2016, kesuksesan film dokumenter ini menghasilkan sekuel berjudul “Return to Roanoke: Three Days in Hell” oleh produser asli Sidney Aaron James (Cheyenne Jackson) (Cheyenne Jackson). Jackson (Cheyenne Jackson) yang memimpin. Dia mengundang keluarga Miller dan banyak aktor akan kembali untuk aktivitas pertanian tiga hari selama bulan darah. Semua aktivitas akan ditangkap oleh kamera tersembunyi. Meskipun Miller mengetahui makhluk-makhluk di dalam keluarganya, ketiganya setuju untuk kembali, masing-masing dengan agenda mereka sendiri. Namun, ketika entitas kekerasan mulai muncul, kru dan kru dengan cepat menjadi sasaran, sehingga produksi akhirnya berubah menjadi bencana yang kacau namun tragis.

Review Film LGBT Thailand

  1. Yes or No (dir. Saratswadee Wongsomphet, 2010)

www.dyketv.orgReview Film LGBT Thailand. Film yang menarik ini memenangkan Penghargaan Gambar Terbaik di Milan International Lesbian and Gay Film Festival. Ini mengikuti kisah Pie dan Kim, teman sekamar di asrama perguruan tinggi, yang awalnya tidak menyukai yang terakhir, yang menyebabkan birokrasi membagi ruang mereka di kamar. Namun, mereka mengembangkan persahabatan dan ikatan yang lebih dalam di antara mereka. Mengenai apakah kedua peran ini harus mengejar hubungan tertentu, biasanya terdapat konflik dalam keluarga, dalam arti, ini adalah simbol otoritas nasional dan diharapkan dapat menjawab isu-isu yang tidak konvensional tersebut.

Mengapa ini menarik untuk dilihat?

Film ini sangat menarik, menarik secara visual, dan aktor tampan akan menarik sebagian besar remaja Film ini memecahkan masalah serius hubungan lesbian dan mengatasi kebingungan orang tentang identitas seksual.

plot

Pai ini berasal dari keluarga kelas menengah ke atas di Thailand yang menjunjung tinggi ide dan adat istiadat tradisional, termasuk berbicara blak-blakan tentang homoseksualitas. Di sisi lain, Kim (Kim) penuh dengan kejantanan, bertentangan dengan konvensi, mengancam Pie (Pie) di pertemuan pertama, sehingga ia langsung minta ganti teman sekamar, tapi pihak kampus langsung menolak.

Pie tidak mau berbicara atau berinteraksi dengan teman sekamar, jadi dia menggunakan rekaman itu untuk menarik garis di ruangan untuk memisahkan kamarnya dari kamar Kim untuk menghindari kontak sebanyak mungkin.

Baca Juga: Film dan Serial TV Bertema LGBT yang Wajib Ditonton

Di hari pertama kelas, Kim Jong kebetulan bertemu Jane, tapi dia tetap menangis setelah putus. Kim memberinya sapu tangan, dan Jane langsung jatuh cinta padanya. Belakangan minggu itu, Jane masuk ke kamar Pie dan Jin dan merasa malu dan terkejut melihat Jin. Dia segera keluar, lalu berjalan kembali, menyeret Pie keluar dari aula. Jane mengakui bahwa Jin adalah gadis yang sangat dicintainya dan menggunakan Pie untuk memperkenalkannya, sehingga memulai pengejarannya terhadap Jin.

Tidak peduli seberapa keras Pie mencoba untuk mengabaikan atau menghalangi Kim, ketika Kim dan Pie memasak dan berbagi bersama, keduanya mulai bersosialisasi, dan keduanya melakukan percakapan singkat. Suatu hari, Jin menerima paket dari pekerja ayahnya dan disuruh mengirimkannya ke bibinya. Dia meminta Pie untuk membantunya sampai di sana, tetapi Pie buru-buru menolaknya dan memberikan instruksi cepat sebelum pergi. Saat malam tiba, saya melihat Kim Jong-un duduk di tepi danau, benar-benar tersesat.

Pi menemukannya dan menawarkan untuk membawanya ke bibinya, tetapi hanya untuk berterima kasih atas makanannya. Ini memulai serangkaian momen, keduanya mulai menghabiskan lebih banyak waktu bersama, dan segera “garis” menghilang, dan Pie menemukan bahwa dia bermigrasi dari pacarnya ke Kim. Keduanya bersenang-senang, terutama ketika Kim Jong Il dikirim ke taman untuk membantunya mencatat informasi sekolah. Keduanya berbagi permen lolipop, dan Kim mengakui ketertarikannya pada Pie secara tidak langsung.

Yang terakhir tidak menjawab, tetapi melihatnya tersenyum. Namun seiring perkembangan perasaan Pie, Jane (Jin) dan P’van (Pie) juga meningkat. Karena Pie tidak menerima bahwa dia mungkin memiliki perasaan pada Kim, dan Kim tidak mau menerimanya, hal itu menimbulkan rasa cemburu dan kesedihan bersama.

Ketika P’van tiba-tiba muncul di sekolah untuk membawa Pie pergi, dia mencoba menolaknya, tetapi Jane datang untuk mengundang dirinya sendiri dan memaksa Kim dan Pie untuk menerima tawarannya. Selama mereka bersama, Pie jelas kesal dengan jarak antara Jane dan Kim, dan berkali-kali mencoba membuat Kim cemburu atau membuat mereka sendiri.

Setelah upaya yang gagal, dia dan Jane pergi sejenak, dan P’van berbicara tentang ibu Pie dan ketidakpuasannya yang serius terhadap homoseksualitas. Kemudian dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa Kim harus meninggalkan Pie sendirian karena Pie tidak menyukainya seperti itu dan tidak akan pernah menyukainya, dan kemudian menertawakan Kim, mengatakan bahwa Pie ingin menjadi nyata dan silikon. Marah, Kim pergi.

Ketika Pie dan Jane kembali, mereka meminta Kim, tetapi P’van mengatakan dia tidak tahu apa yang terjadi. Selama periode ini, Pai menelepon Kim beberapa kali dan mencarinya ke mana-mana di mal. Akhirnya, dia melihat asrama dengan ekspresi marah.

Kim masuk dengan tas penuh di tangannya, Pie mulai berteriak padanya untuk pergi, dan Kim berteriak bahwa dia memiliki P’van, jadi tidak masalah. Pie kemudian menjadi terlalu dekat dengan Kim dan berteriak padanya, tetapi menyatakan cemburu, mengatakan bahwa dia muak dengan kedua gadis itu bersama. Ini mendorong Kim untuk meninggalkan tas sekolahnya dan meninggalkan ruangan. Sayangnya, Pie melihat-lihat tas sekolah dan menemukan tas ubur-ubur, dia memberi tahu Kim apa yang diinginkannya.

Lalu dia mengambil payung dan lari mencari Jin. Akhirnya, dia menemukan Jin di bilik telepon, seluruh tubuhnya gemetar. Setelah menemukannya, Jin mengakui cintanya pada Pie, dan dia tahu bahwa meskipun Pie tidak akan pernah mencintainya, dia akan mencintainya. Pie lalu meletakkan payung dan memeluk emas. Setelah mengaku bersalah, keduanya berciuman untuk pertama kalinya dan memulai hubungan romantis tanpa ada yang tahu.

Bahkan jika ibu Pai singgah di asrama, kebahagiaan ini berumur pendek. Pier buru-buru menyuruh ibunya pergi ke kamar mandi sambil berfoto dengan Kim. Segera setelah itu, Pie dan ibunya duduk di tempat tidur dan mengobrol. Jin tidak tahu bahwa ibu Pai ada di sana, jadi dia masuk ke kamar. Jin terkejut menyadari situasi ini, berpura-pura menjadi siswa dari aula, meminta bukunya dikembalikan dari Pie, merasa bingung dan ketakutan, Pie dengan cepat meraba-raba beberapa buku dan memberi mereka catatan “terima kasih”. Setelah Jin pergi, dia membuka pintu dan mendengarkan komentar buruk ibu Pai padanya Dia mulai menangis dan pergi.

Tak lama kemudian, Kim jatuh sakit. Pie merawatnya, tetapi harus segera pergi ke kelas untuk memastikan Kim istirahat, dia memberinya obat dan menutup matanya. Jane mengetahui bahwa Kim Jong sakit dan berhenti untuk berkunjung. Dia berbaring di samping Jin dan mulai memijatnya. Pada akhirnya, mereka dikirim kembali ke asrama dan menemukan bahwa Jin dan Jane berada dalam posisi romantis, saling bergesekan dan berpelukan. Jane segera bangun, dan Kim melepas penutup matanya. Menyadari bahwa Jane selalu bersamanya, dia sangat ingin menjelaskan, tetapi Pai mulai menangis, melemparkan lampu ubur-ubur yang dibeli Kim ke lantai, dan berlari keluar kamar. Kim mencoba mengejarnya, tetapi Jane menghentikannya dan memintanya untuk tetap tinggal dan apa yang disembunyikan oleh dia dan Pie.

Kim berlarian di kampus, kemanapun dia dan Piye selalu pergi.Mereka terus menelepon ponselnya, tetapi mereka tidak dapat menemukannya ketika mereka mengirimkannya ke kotak surat suara. Dia akhirnya menemukan bibinya yang “berusaha mencari masalah,” tapi Kim Jong Il menerima telepon dengan air mata dari Jane, meminta penjelasan dan mengancam akan membongkar hubungan antara faksi dan Kim Jong Il. Setelah Jane menutup telepon, dia mengeluarkan pisau dan hendak memotong teleponnya. Tapi si kutu buku muncul dan mengalahkannya.

Kim kembali ke asrama, menemukan Jane, dan mengatakan kepadanya bahwa dia hanya ingin berteman dengannya dan dia mencintai Pie. Akhirnya, keduanya bisa saling memahami.

Kemudian Anda akan melihat bahwa Pie telah kembali ke rumah ibunya dan menangis di tempat tidur. Ibunya tidak tahu apa yang terjadi, dia khawatir Pie sudah lama menangis. Setelah Pie tenang, dia bertanya kepada ibunya apakah dia akan marah jika dia tidak mencintai P’van. Ibunya menjawab bahwa dia tidak peduli jika Pie tidak mencintainya.

Pie kemudian bertanya kepada ibunya apakah dia menyukai seseorang dengan jenis kelamin yang sama. Ibunya tidak menanggapi, tetapi ekspresinya terkejut. Beberapa hari kemudian, Kim menemukan jalan ke rumah Pie, berbicara dengan ibunya, dan mengakui perasaannya pada Pie. Sang ibu menolak, dan memanggil Pie untuk menerima atau tidak menerima Kim. Pai terlalu takut dan menolak Jin di depan ibunya. Patah hati, Kim meninggalkan rumah.

Jin kembali ke rumah ayahnya dan bekerja di pertanian.Beberapa minggu kemudian, dia dikirim ke pertanian untuk bertemu dengan ayah Jin. Setelah perkenalan singkat, dia memberi tahu dia di mana Kim berada, dan dia bergegas. Begitu dia melihat Jin, dia mulai mengakui perasaannya dan mengumumkan bahwa dia akan secara terbuka menghadapi ibunya dan bahwa dia membutuhkan Jin selama sisa hidupnya.

Ketika King tidak menjawab, Pier berkata “Aku terlambat” meminta maaf, dan berbalik untuk pergi sambil menangis. Kim memeluknya dan berterima kasih pada Pie karena berani mencintainya. Keduanya kemudian memeluk suara Pie dengan pelukan kerinduan, dan membaca surat ibunya, yang mengatakan bahwa dia menyesal, tetapi dia mencintai Kim dan akan terus menjalin hubungan dengannya.

Pemeran

Sucharat Manaying-as pie
Suppanad Jittaleela-as Kim
Arisara Tongborisuth-sebagai Jane
Soranut Yupanun-as P’van
Intira Youenyong-sebagai bibi. tinggal
Maneerut Wongjirasak-sebagai Nyonya Pie
Puttipong Promsaka Na Sakolnakorn-sebagai ayah Kim
Thanapat Sornkoon-as Boy
Narumon Reanaiprai-sebagai seorang nerd
Perampok Tondi-sebagai angka ganjil
Sophon Phoonsawat- sebagai Jeab
Pongsit Phisitthakarn, Nuntapatch Arunsirisakul, Tantong Funyueang, Watchanan Jitpakdee-sebagai anggota Boy Gang

  1. Ya atau Tidak: “Back to Me” (Sutradara: Saratswadee Wongsomphet, 2012)

Estimasi total pendapatan bersih film ini adalah US $ 843.210 yang merupakan sekuel dari video tahun 2010 tersebut. Setelah lulus, Kim dan Pie yang sangat saling mencintai pergi ke berbagai tempat untuk magang.

Baca Juga: Review Film Mortal Kombat (2021 film)

Yang terjadi selanjutnya adalah konflik: gadis lain memasuki kehidupan Jin, yang pada gilirannya menyebabkan kecemburuan Pai yang biasa. Dari penampilannya, orang ketiga (diperankan oleh Apittha Khlaiudom, yang dinominasikan sebagai Aktris Pendukung Terbaik oleh Asosiasi Film Nasional Thailand untuk penampilannya) sangat terobsesi dengan Kim yang menjadi kewalahan dan akhirnya mengalah pada kesepian. Merasa jauh dari pie . Meski demikian, meski ada konflik, kesetiaan Kim kepada faksi masih terlihat.

Mengapa ini menarik untuk dilihat?

Seperti film pertamanya, ini adalah film lesbian ramah keluarga yang menghindari ketelanjangan dan adegan grafis, tetapi lebih berfokus pada emosi dan masalah yang dihadapi, sehingga menarik bagi para remaja.

Ini adalah film WLW langka dengan sekuelnya. Biasanya, kami mendapat dua jam dengan peran ini, tidak lebih. Ya atau Tidak adalah pengecualian. Ya atau tidak, ada dua sekuel. Meskipun saya mengira anak pertama dari ya atau tidak adalah seorang anak kecil, saya tetap menyukainya. Sayangnya, film keduanya ternyata tidak membuat serialnya dua kali lebih bagus. Sebaliknya, saya meninggalkan “ya” atau “tidak” 2: Kembali ke kepala saya, saya tidak menyukai karakter ini lebih dari ketika saya pertama kali memulai.

Ya atau Tidak: “Back to me” mengikuti hubungan antara Pie dan Kim. Karena hubungan ini telah menjadi hubungan jarak jauh, itu sedang diuji. King terlibat dalam magang pertanian di satu wilayah negara, sementara Pieh terlibat dalam magang perikanan di area lain. Kim hanya dapat berbicara dengan Pie di telepon rumah yang harus dia ajak bicara. Yang terpenting, Kim dengan cepat menjalin kontak dengan rekannya yang cantik, Jam.

Masalah pertama dengan “Back to Me” adalah tidak ada argumen yang baik bahwa Pai dan Kim masih bersama di akhir film. Jelas, rencana dari hari pertama adalah menguji hubungan ini, tetapi pada akhirnya, pasangan romantis utama akan berkumpul kembali. Tapi kemudian, posting tersebut menyajikan argumen yang bagus tentang mengapa Pie dan Kim mungkin bukan permainan yang mengakhiri hubungan. Kecuali adegan aneh yang membuatnya tercela, karena itu karena ketertarikan kalian pada cinta satu kali, Jam sangat disukai, dan hubungannya dengan Kim lebih bermakna.

Dia menunjukkan bahwa pilihan karier Pie dan Kim mungkin tidak sesuai secara geografis, yang sangat penting. Tetapi babak ketiga mengabaikan argumen ini dan argumen valid lainnya untuk memberi karakter akhir yang bahagia. Di akhir pai, dia belum dewasa sama sekali. Suatu kali, dia mengaku egois dan menolak untuk berubah. Pie mengklaim bahwa dia tidak harus melakukan ini, karena itulah cinta. Ia masih malu dengan penampilan tomboi Kim Jae.

Dalam dua film ini, Pie sama sekali tidak berkembang. Ia masih naif dan egois, hingga beberapa menit terakhir film, ia sedikit malu dengan Kim Jong-un. Ini bukan yang Anda inginkan, karena ini harus menjadi kisah cinta pamungkas yang dimainkan oleh tiga film spesial.

Meskipun saya memuji yang pertama karena tidak memiliki gender, itu agak aneh dalam kasus ini. Karakter dalam film ini semuanya berusia 20-an. Pie dan Kim telah menjalin hubungan kerja sama jangka panjang. Tidak mungkin tidak ada satu pun penyebutan seks.

Bahkan tidak banyak ciuman. Di akhir film, reuni romantis mereka berakhir dengan pelukan. Hal terseksi dalam film ini adalah Jam menceritakan adegan di mana dia suka selai kacang. Kim mengatakan dia suka selai dan menawarkan dia selai kacang dan roti lapis selai. Saya memakannya beberapa jam kemudian, tetapi melakukan kontak kekerasan dengan mata lagi. A) Ini adalah adegan yang sangat aneh, B) Momen terseksi dalam film apapun tidak boleh didasarkan pada sandwich.

Di akhir review ini, saya akan membuat list beberapa hal baik tentang “Back to Me” karena ada beberapa di antaranya. Saya pikir sutradara telah meningkat. Beberapa bidikan menggunakan kedalaman atau perspektif untuk membuat sutradara tampak berada di kelas atau membaca buku tentang sutradara.

Film-film dalam film “Back to Me” juga sangat indah dan digunakan dengan sangat baik. Selain itu, bos Pie adalah orang yang sangat menyeramkan, dia lebih mengingatkan saya daripada Joaquin Phoenix milik Joker. Saya sebenarnya tidak yakin apakah ini hal yang baik, karena karakternya terasa sangat tidak pantas di film tersebut. Tetapi aktor sejauh ini adalah aktor yang paling kuat, dan perannya sangat mengganggu.

Alasan mengapa saya menutupi izin untuk “Back to Me” adalah karena ini adalah film WLW yang cocok untuk ditonton anak-anak, dan masih belum ada. Tapi saya cukup yakin bahwa fakta bahwa target penontonnya bukanlah anak-anak adalah pertanda besar dalam film ini.

Disengaja atau tidak, film ini masih terlalu muda untuk penonton dewasa. Ini klise untuk kembali kepada saya tanpa banyak kepribadian. Terkadang ini menyenangkan, tetapi biasanya membuat frustrasi. Saya mengakhiri film pertama dengan kegembiraan dan melihat kemungkinan melihat perkembangan hubungan WLW di dua sekuel film ini. Setelah saya menyelesaikan “Come Back to Me”, saya merasa ngeri dengan kemunculan film ketiga, karena mereka pasti kehabisan ide dan mengulangi klise.

Film dan Serial TV Bertema LGBT yang Wajib Ditonton

Film dan Serial TV Bertema LGBT yang Wajib Ditonton

www.dyketv.orgFilm dan Serial TV Bertema LGBT yang Wajib Ditonton. Saat ini, pengetahuan tentang gender dan seksualitas tampaknya sangat dekat dan mudah diakses. Pada Januari 2017, majalah “National Geographic” menerbitkan edisi khusus tentang gender. Pada 2018, sebuah majalah Tempo membahas tentang penganiayaan terhadap kelompok LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) di Indonesia. Pemberitaan isu LGBT dari situs media nasional pun mulai tersebar luas. Anda juga dapat menemukan jurnal ilmiah di Internet.

Secara pribadi, serial TV dan film merupakan media yang secara efektif dapat menyampaikan pengetahuan kepada penontonnya secara sederhana dan akrab, termasuk pengetahuan tentang gender dan seks. Dalam perayaan “Bulan Kebanggaan” bulan Juni, berikut ini adalah rekomendasi saya untuk film dan serial TV bertema LGBT, yang diberi peringkat sesuai dengan preferensi pribadi saya.

Pride (2014)

Film ini diadaptasi dari kisah nyata dukungan kaum gay dan lesbian di Inggris untuk para pekerja pertambangan pada tahun 1980-an (Guys and Lesbians Supporting Miners, GLSM) (jika diterjemahkan menjadi gay mendukung pekerja pertambangan). Selama masa pemerintahan Perdana Menteri Thatcher, para penambang adalah salah satu korban penganiayaan. Karena perhatian polisi terhadap kelompok LGBT secara bertahap melemah dan mulai beralih ke pekerja pertambangan, para aktivis pria dan wanita percaya bahwa mereka memiliki “musuh” yang sama dan memutuskan untuk membantu para penambang dengan mencari sumbangan.

Baca Juga: 150 Acara TV Penting LGBTQ

Film ini membuka mata saya akan fakta bahwa minoritas sebenarnya memiliki masalah fundamental yang sama, yaitu penindasan terhadap penguasa, jadi penting untuk bergabung dalam serikat buruh yang sama. Meski begitu, dalam film ini juga diperlihatkan bahwa tujuan GLSM semata-mata untuk membantu para pekerja tambang. Dukungan yang mereka terima kemudian adalah manfaat yang tidak mereka pikirkan.

Artinya, awalnya mereka ditolak keras oleh para pekerja tambang, karena gay dan lesbian itu orang aneh, abnormal bahkan orang sakit. Meski nuansa aktivisme sangat kental, namun ada beberapa kisah pribadi yang disisipkan di sini, misalnya, seorang anggota muda GLSM dikeluarkan dari tawar-menawar, dan seorang lagi ketakutan karena positif HIV.

The Death and Life of Marsha P. Johnson (2017)

Ini adalah film yang wajib ditonton kelompok LGBTIQ + (lesbian, gay, biseksual, transgender, biseksual, gay), terutama mereka yang (sangat) mengagungkan parade kebanggaan.

Marsha P. Johnson adalah orang yang memprakarsai parade LGBTIQ +. Ketika polisi Kota New York membubarkan diri di sebuah bar gay bernama Stonewall Inn pada tahun 1969 dan menangkap beberapa pria gay dan waria, Johnson memimpin dengan melempar batu ke arah polisi dalam perkelahian, diikuti dengan operasi perlawanan lainnya.

Fokus dari film ini adalah menyelidiki kisah kematian Marsha, menurut penyelidikan, dia bunuh diri. Kampanye LGBT bernama Victoria Cruz kemudian menemukan serangkaian pelanggaran dalam kematian Johnson, tetapi gagal membuktikan bahwa ada penyebab lain. Film tersebut menggambarkan kekerasan yang dialami komunitas transgender seringkali tidak diperlakukan dengan adil. Johnson juga seorang aktivis hak asasi manusia kulit hitam, seorang individu, dan seorang transgender, seperti yang terjadi pada saat itu.

Saya benar-benar ingat bahwa di film ini, seorang transgender pernah berteriak: “Jika bukan karena ratu pakaian, tidak akan ada pembebasan gay!” Alasan mengatakan ini adalah karena dalam parade kebanggaan tahun 1979, kelompok transgender berada di barisan belakang dan dipinggirkan oleh kelompok homoseksual. Bahkan, organisasi transgender pun bangga akan hal itu 10 tahun lalu.

The Imitation Game (2014)

Film ini bercerita tentang komputer dan matematikawan Alan Turing (Alan Turing), yang berhasil menciptakan mesin pemecah sandi misteri yang mencegah Perang Dunia Kedua. Pada masa itu, homoseksualitas adalah kejahatan. Karena homoseksual, Turing terpaksa menjalani terapi pada konversi ini hanya untuk mengubah untuk menjadi sebuah heteroseksual, hal ini tentu saja tidak akan berhasil, karena homoseksualitas bukanlah penyakit. Dia mengalami depresi sampai dia bunuh diri. Mesin yang dibangunnya merupakan cikal bakal komputer modern saat ini, namun ironisnya, hidupnya harus berakhir tragis.

Queer Eye (2018-)

Acara realitas Netflix memberi saya perspektif baru tentang rencana makeover. Program ini dipandu oleh lima pria keren bernama Fab 5, dan program ini tidak hanya membantu pelanggan (yang tinggal di kota-kota konservatif di Amerika Serikat) terlihat lebih baik di luar, tetapi juga merasa lebih baik di dalam.

Karamo Brown, Tan France, Jonathan van Ness, Antoni Porowski dan Bobby Berk Orang-orang juga sudah melihat kalau kepribadian dan juga kisah hidup kita ini akan memengaruhi dari penyesuaian gaya berpakaian, wajah, rambut, rumah, dan pola makan kita. Jika kisah hidup kita buruk, maka hal-hal lain juga akan buruk, yang akan membuat pandangan kita tentang diri sendiri dan orang lain menjadi buruk.

Beberapa pelanggan (disebut pahlawan) memiliki beberapa masalah, seperti belum keluar, diusir dari rumah karena mereka lesbian, mengalami peralihan dari perempuan ke laki-laki, dll. Melalui berbagai latihan mental (terkadang melibatkan latihan fisik), Anda dapat membantu mereka mengatasi ketakutan, kecemasan, kesedihan, dan rasa tidak aman, dan pada saat yang sama membuat mereka memahami pentingnya menjaga bentuk dan penampilan tubuh mereka.

Fab 5 tidak menganjurkan dandanan dan pakaian standar, apalagi modis, tetapi hal-hal yang membuat pelanggan merasa nyaman. Kemudian, mereka juga didorong untuk memasak dan mengolah makanannya sendiri, serta membuat rumahnya nyaman dan terawat. Selain itu, semua anggota Fab 5 sering membagikan kisah pribadi mereka dan bagaimana mereka melewati masa-masa sulit.

Weekend (2011)

Karena kesederhanaan ceritanya, “Weekend” ini adalah sebuah film bertema gay yang merupakan favorit saya. Film ini akan menceritakan sebuah kisah cinta yang singkat diantara Glenn dan juga Russell. Mereka bertemu di sebuah bar, berhubungan seks, dan kemudian menghadapi situasi yang canggung. Namun kemudian mereka bertemu kembali, membicarakan banyak hal, dan belajar lebih banyak tentang satu sama lain hingga benih asmara muncul. Film ini tidak memiliki banyak drama, tapi itulah yang saya suka.

Love, Simon (2018)

Ini adalah film bertema gay pertama yang diproduksi oleh 20th Century Fox, sebuah studio film besar Hollywood. Berdasarkan buku “Simon VS Lovers Agenda”, Simon menceritakan ketakutan seorang siswa SMA terhadap homoseksualitas. Dalam film ini membahas bagaimana Simon merasa tidak adil bagi kaum LGBT untuk keluar, dan heteroseksual serta cisgender tidak harus melakukan hal tersebut. Kita juga dapat melihat bahwa jika kita mengungkapkan identitas orang lain (atau disebut tamasya), maka itu benar untuk keluar atau keluar, tetapi salah itu salah.

Hal menarik lainnya adalah kita bisa merasakan ketakutan terhadap kaum homoseksual. Bahkan Simon, seorang pria kulit putih yang tinggal di Amerika Serikat, takut ditangkap. Oleh karena itu, wajar bagi saya untuk berpikir bahwa kita yang memiliki hak istimewa yang jauh lebih sedikit akan merasakan ketakutan yang lebih besar. Di sisi lain, film ini juga menyampaikan pesan kepada kita bahwa kita harus peka terhadap lingkungan sekitar agar kita tahu siapa yang harus atau harus menjadi kita.

DeGrassi: Next Class (2016-2017)

Ini adalah serial TV remaja terbaik yang pernah saya tonton! Ini seperti menonton “Humanity 101”, karena Degrassi membahas banyak hal dari pengalaman dan perspektif remaja SMP dan SMA: rasisme, agama, feminisme, kesehatan mental, gender, gender, aborsi LGBT dan beberapa interaksi di antara mereka. kontak.

Baca Juga: Urutan Film Bioskop Kini Yang akan Tayang Selama 2021

Hampir semua plot berisi cerita yang sangat menarik, misalnya seseorang menemukan identitas gendernya sebagai queer, lesbian dari keluarga Katolik berpacaran dengan lesbian Muslim, dan cerita tentang feminis Muslim karena kesulitan berpacaran. Dia tetap ingin mematuhi aturan agama.

All in My Family (2019)

Dokumenter pendek berdurasi 40 menit ini membuat saya melihat sisi lain dari pertunjukan. Tidak hanya terjadi sekali, tetapi tidak harus dilakukan untuk semua orang. Pembuat film Hao, yang tinggal di Amerika Serikat, berencana mengunjungi keluarga besarnya di China bersama suaminya Erick dan kedua anak mereka. Sebelumnya, ketika dia memutuskan untuk menjalani program bayi tabung, Hao harus keluar sebagai calon ayah. Di China, dia harus keluar lagi, dan kepada ibunya, dia harus menjelaskan berulang kali bahwa dia memiliki kehidupan yang baik sebagai seorang gay.

Pose (2018-)

Bercerita tentang sekelompok kaum LGBTQ (biasanya didominasi oleh drag women dan trans women atau trans women) yang saling bersaing melalui beberapa bentuk fashion show yang juga melibatkan gerakan dance. Dibandingkan dengan cerita tokoh kulit putih di tahun 1980-an, saya menggunakan serial ini sebagai latar belakang dan fokus pada komunitas kulit hitam. Masalah yang paling banyak dibicarakan adalah masalah transgender dan bagaimana karakter dalam serial Netflix memilih dan menemukan keluarga mereka sendiri, yang tidak mereka miliki karena mereka ditinggalkan dan ditolak dari pihak keluarga dari tempat dimana mereka ini dilahirkan. Penolakan dan juga sebuah upaya untuk menjalin kembali kontak dengan sebuah keluarga juga ikut bergerak.

Will & Grace

Sebelum tahun 1997, tidak pernah ada peran utama dalam serial TV yaitu LGBT. Di era itu, peran LGBT hanyalah peran sudut atau peran penyisipan, hingga komedian Ellen DeGeneres menjadi lesbian (dalam kehidupan nyata dan sebagai peran utama dalam serial komedi), yang menimbulkan kontroversi dan menghentikan serial tersebut.

Pada tahun 1998, karena semua kontroversi yang terjadi setahun yang lalu, Will & Grace menyiarkan seorang pria gay sebagai protagonis dan dengan jelas menggambarkan dirinya sendiri. Sahabat Will, Jack, juga digambarkan sebagai gay. Dalam industri pertelevisian Amerika pada saat itu, ini adalah terobosan yang berani.

Will & Grace masih menggambarkan wanita sebagai pria gay stereotip, yang suka berdandan, mode “ahli”, seperti opera internasional, menyukai film drama dan musik, tidak menyukai olahraga (kecuali di stadion), dll. Tetapi saya melihat bahwa stereotip tersebut adalah stereotip yang baik.

Kesulitan yang dialami oleh kelompok gay juga dijelaskan di sini. Mengenai Jack yang di-bully di sekolah, bagaimana Will (Will) berkencan dengan Grace sampai keluar, betapa sulitnya teman keluarganya tumbuh menjadi gay, dan sebagainya. Yang jelas serial tersebut masih sitkom yang bisa membuat saya tertawa terbahak-bahak. Ketika saya menonton Will & Grace, saya menyadari bahwa saya membutuhkan komedi dengan banyak lelucon gay dengan gay sebagai protagonisnya. Ini adalah serial TV komedi favorit saya dan serial TV gay favorit saya.

Beach Rats (2017)

Aktor: Harris Dickinson, Madeleine Weinstein, Kate Hodge, Neal Huff, Nicole Flyus).

Aktor Inggris Harris Dickinson berperan sebagai Frankie remaja tanpa tujuan, yang menghabiskan seks dan menyeimbangkan persahabatan, calon pacar baru dan pria yang lebih tua yang dapat bertemu secara online. Cobalah untuk menyingkirkan kehidupan keluarga mereka yang suram. Eliza Hittman, yang menyutradarai film tersebut, memenangkan Penghargaan Sutradara Terbaik untuk kategori Film Fitur Drama Amerika di Sundance Film Festival.

God’s Own Country (2017)

Aktor: Josh O’Connor, Alec Secăreanu, Ian Hart, Gemma Jones.

Drama cinta berbahasa Inggris ini bertempat di dataran tinggi Yorkshire, bercerita tentang seorang gembala bernama Josh O’Connor, yang hidupnya berubah dengan kedatangan seorang imigran Rumania Alec Secăreanu. Film ini telah menerima pujian yang hampir universal (saat ini 99% diakui di Rotten Tomatoes), dan ini adalah film yang harus dilihat oleh pecinta film LGBT.

Holding the Man( 2015)

Aktor: Ryan Corr, Craig Stott, Sarah Snook, Guy Pearce, Anthony LaPaglia, Kerry Fox, Camilla Ah Kin.

Drama yang membuat air mata menetes

ini bawa biografi Timothy Conigrave pada tahun 1995 ke layar. Cerita Timotius( Ryan Corr) serta John( Craig Stott) yang jatuh cinta pada 1970- an di

Australia, serta kronik ikatan mereka yang bagus– tetapi memilukan– sepanjang 15 tahun. Sediakan sapu tangan bila mau menyaksikan.

Hurricane Bianca( 2016)

Pemeran: Bianca Del Rio, Rachel Dratch, Bianca Leigh, Denton Blane Everett, Willam, Shangela, Alan Cumming, Alyssa Edwards, RuPaul, Joslyn Fox.

Pemenang festival Drag

Bianca Del Rio berfungsi selaku guru sekolah Richard Martinez, yang alih dari kota New York ke suatu kota kecil di Texas serta setelah itu dihentikan dari profesi barunya sebab jadi gay. Ia kembali ke sekolah selaku alter ego- nya, Bianca, serta melaksanakan bayaran pada mereka yang bersalah padanya. Rachel Dratch, Alan Cumming, RuPaul, Margaret Cho, Willam Belli, Shangela, serta Alyssa Edwards pula membintangi film lawakan serta beraroma politik ini.

The Pass( 2016)

Aktor: Russell Tovey, Arinze Kene, Lisa McGrillis, Nico Mirallegro, Rory J. Saper.

Diperankan Russell Tovey serta Arinzé Kene, film ini bercerita mengenai seseorang pemeran Premier League yang terpenjara, serta menyuguhkan 3 malam yang amat berlainan sepanjang 10 tahun. Pada malam saat sebelum perlombaan global pertamanya yang besar, Jason( Russel Tovey) memberi kecupan tidak tersangka dengan kawan satu timnya Ade( Arinze Kene) di tengah ketegangan pra- pertandingan, serta akibat emosionalnya pada kehidupan kedua pria itu dalam dasawarsa selanjutnya.( R. A. W)

The Half of It

Bonus yang sempurna buat kanon era depan Baby Gay™, The Half Of It menggambarkan cerita halus Elie, seseorang anak didik sekolah menengah kutu novel yang menciptakan dirinya dalam cinta segitiga yang tidak tersangka kala seseorang olahragawan merekrut bantuannya dalam merayu Aster, naksirnya sendiri. Disutradarai oleh Alice Wu serta diperankan oleh aktor penting Asia- Amerika, film ini menunjukkan sebagian representasi yang amat diperlukan dalam bioskop queer mengarah berusia belia.

150 Acara TV Penting LGBTQ

www.dyketv.org150 Acara TV Penting LGBTQ. Televisi sudah berfungsi berarti dalam aksi hak LGBTQ serta dalam mengganti tindakan kepada warga. Itu pula, bisa jadi yang sangat berarti, jadi program buat berikan tahu

narasi yang sudah membuat gay, lesbian, hemafrodit, trans, queer, interseks, serta lebih banyak orang merasa tidak sangat seorang diri di dunia- untuk mengenali kalau terdapat komunitas yang besar serta beraneka ragam untuk kepunyaan mereka. Satu kegiatan perintis pada satu durasi, kepribadian inovatif dengan kepribadian inovatif, serial Televisi serta streaming sudah berikan bumi pengetahuan tentang

pengalaman LGBTQ, serta berikan banyak orang LGBTQ refleksi dari kehidupan mereka sendiri- cerita buat ditertawakan, buat meratap, serta buat diidentifikasi. Dalam catatan ini kegiatan Televisi LGBTQ berarti, kita menerangi 150 kegiatan yang sudah sukses, mencerahkan, serta menghibur. Kita sudah menata catatan jadi 4 jenis: pementasan yang dulu

Televisi besar awal, ataupun Televisi favorit awal; membuktikan pusat itu pada kepribadian ataupun pengalaman LGTBQ; membuktikan kalau menunjukkan kepribadian serta narasi LGBTQ, namun tidak fokus penting ataupun desakan dari seri; serta reality show serta dokuseri. Semacam seluruh catatan semacam ini, apalagi yang” berarti”, hendak terdapat judul

kita melupakan, serta Kamu bisa jadi tidak sepakat dengan sebagian klasifikasi kita; kita mendesak Kamu buat memberi pandangan Kamu serta meningkatkan kesukaan Kamu di pendapat, jadi kala kita melakukan menginovasi, kita bisa mempunyai lebih banyak kepala karangan LGBTQ hebat buat dipikirkan.

Baca Juga: 17 acara LGBTQ+ terbaik yang dapat Anda tonton sekarang di Netflix

Penguasa TANAH Serta Industri BESAR

Dalam banyak perihal, nyaris seluruh susunan dalam catatan ini bisa diucap selaku” pelopor”,” pelopor”, serta diakui atas kontribusinya dalam memajukan LGBTQ yang lebih komplit.

representasi di Televisi serta streaming. Tetapi, kepala karangan di bagian awal ini muncul sebab menerobos batas serta melampaui pilar berarti. Mereka melaksanakannya dengan menjadi

kegiatan Televisi superhero jaringan awal dengan aktor penting LGBTQ( aktris serta kepribadian), semacam dalam permasalahan Batwoman CW, ataupun menunjukkan sebagian gay sangat dini yang berulang

kepribadian di Televisi Amerika, semacam Peter Panama dari Vincent Schiavelli di The Corner Kafe yang dewasa pendek, ataupun Jodie Dallas on Soap dari Billy Crystal. Di bagian ini Kamu akan

temui pula kegiatan Disney Channel awal yang menunjukkan kepribadian penting gay( Andi Mack), kegiatan kartun awal yang menunjukkan aplikasi perkawinan sesama tipe( Steven Universe),

serta Aksi, yang berhasil dengan pemerannya yang beraneka ragam, beberapa besar transgender, serta jadi serial di mana Janet Mock jadi perempuan transgender kulit bercorak awal yang memusatkan serta menulis adegan tv.

Andi Mack( 2017)

Andi Mack merupakan serial tv drama lawakan keluarga Amerika yang terbuat oleh Terri Minsky yang disiarkan di Disney Channel dari 7 April 2017 sampai 26 Juli 2019. Serial tersebut

diperankan oleh Peyton Elizabeth Lee, Joshua Rush, Sofia Wylie, Asher Angel, Lilan Bowden, Lauren Tom, serta Trent Garrett. Ini menjajaki Andi Mack yang berumur 13 tahun serta sahabat bagusnya, Cyrus Goodman serta Buffy Driscoll, dikala mereka berpelajaran di sekolah menengah.

Andi Mack merupakan serial tv kabel dengan rating paling tinggi buat kanak- kanak umur 6–14 tahun. Ini merupakan seri awal di Disney Channel yang menunjukkan kepribadian penting gay, Cyrus

Goodman, perbandingan yang sudah menarik banyak atensi alat serta dikabarkan dalam informasi selaku memiliki. Serial ini sudah dinominasikan serta memenangkan penghargaan ceruk ceritanya yang pergi, identifikasi yang menimbulkan lonjakan tingkatan.

musim 1

Pada malam balik tahunnya yang ketiga simpati, bumi Andi Mack menjempalit kala ia menciptakan kalau perempuan yang ia yakini selaku kerabat perempuannya, Bex, sesungguhnya adalah

ibunya. Andi berasosiasi dengan regu frisbee sekolah menengahnya buat dekat dengan Jonah, yang ia serta teman- temannya Cyrus lagi meningkatkan perasaan romantis, sedangkan juga

bersaing dengan kekasih SMA Jonah, Amber. Andi mengatakan ajaran keluarganya pada teman- temannya, Cyrus serta Buffy, serta mulai merangkul ibunya Bex dan jalinan dengan papa barunya Bowie.

Musim 2

Andi berupaya memastikan orang tuanya, Bex serta Bowie, buat menikah satu serupa lain, namun aplikasi itu tidak sukses. Jonah putus dengan Amber. Cyrus menemui Buffy. Buffy

berasosiasi dengan regu bola basket serta setelah itu dimohon oleh guru matematikanya buat jadi guru kapten regu, TJ; kala TJ jadi tidak penuhi ketentuan buat jadi badan regu sebab angka matematikanya,

Cyrus memberinya ajakan mengenai ketidakmampuan belajarnya buat mengizinkannya main. Cyrus tiba ke Andi. Andi serta Jonah menjalakan ikatan. Buffy kayaknya beranjak jauh

berangkat, namun setelah itu terbongkar kalau ia sedang hidup dekat. Bex bersaing dengan Miranda buat memperoleh kasih cinta Bowie, sedangkan bentrokan terjalin antara Andi serta gadis Miranda

Morgan, yang kesimpulannya membuat Bowie mempersoalkan Miranda sebab menimbulkan ia tidak menyakini putrinya Andi; Bex serta Bowie menghidupkan kembali ikatan mereka.

Baca Juga: Antrean Komplit 21 Film Marvel Cinematic Universe

Musim 3

Bex serta Bowie tukar cincin. Andi berikan ketahui Jonah kalau ia cuma mau bersahabat dengannya, yang ia setujui. Buffy berkencan dengan Walker, yang membuat Andi

tidak aman. Cyrus berasosiasi dengan TJ serta 2 temannya, Reed serta Lester dalam petualangan bersepeda, namun kala Cyrus mengenali kalau Reed mempunyai senjata, ia berikan ketahui Kepala Sekolah Metcalf.

serta setelah itu diinterogasi oleh aparat polisi mengenai perihal itu sehabis TJ memberi tahu peristiwa itu ke polisi. Buffy berupaya buat tingkatkan regu bola basket gadis, tetapi ternyata

dihancurkan oleh rival mereka di permainan awal mereka. Cyrus menemui Jonah. Costume Day diadakan di Jefferson Middle School. Bex menghapuskan konsep pernikahannya dengan Bowie. Andi, Cyrus, Buffy, serta Jonah dibekuk sebab memberikan busana sisa industri dengan cara free tanpa permisi pemiliknya. Buffy hadapi luka kaki yang mana

menimbulkan ia bolos dalam perlombaan timnya sepanjang sisa masa. Cetak biru seni Andi buat melawan stereotip menemukan banyak atensi, buatnya melamar serta memperoleh perhatian diperoleh di sekolah besi berani buat seni visual. Bex merancang perkawinan kejutan untuknya serta Bowie. Kekasih Marty putus dengannya sebab perasaannya pada Buffy.

Sehabis melawan perasaan mereka satu serupa lain, Buffy serta Marty kesimpulannya berterus terang menggemari satu serupa lain. Dikala Buffy menendang Duga pergi dari regu basketnya, Duga bersahabat dengan TJ

menanggapi Buffy dengan melukai Cyrus. Kesimpulannya, TJ melawan Duga, sehabis itu ia serta Cyrus membenarkan perasaan mereka satu serupa lain dengan bergandengan tangan.

Batwoman( serial Televisi)

Batwoman merupakan serial tv bahadur luar biasa Amerika yang dibesarkan oleh Caroline Dries buat The CW. Bersumber pada kepribadian Novel DC dengan julukan yang serupa, itu merupakan bagian dari

Kelangsungan panah. Masa awal menjajaki Kate Kane, sepupu dari bermain juri sendiri Bruce Wayne, yang jadi Batwoman dikala ia tidak terdapat. Diawali dengan masa kedua, seri ini berpusat pada mantan tahanan Ryan Wilder dikala ia mencegah Kota Gotham dalam kedudukan Batwoman dikala Kate lenyap.

Pengembangan seri Batwoman diawali pada 2018 sehabis diumumkan kalau Kate hendak timbul dalam crossover Arrowverse” Elseworlds”. Ruby Rose berfungsi selaku Kate the

tahun yang serupa, dengan Batwoman menyambut antaran seri pada 2019. Tidak lama sehabis berakhirnya masa awal, Rose pergi dari seri serta Javicia Leslie berfungsi sebagai Ryan, kepribadian asli yang dilahirkan buat mengambil alih Kate.

Serial ini disiarkan kesatu pada 6 Oktober 2019, serta masa pertamanya selesai pada 17 Mei 2020, sehabis 20 adegan. Masa kedua disiarkan pada 17 Januari 2021, serta masa ketiga pula sudah dipesan.

Merencanakan

Serial ini menjajaki Kate Kane yang menanggulangi iblisnya dengan jadi bermain juri sendiri serta melawan kesalahan di Kota Gotham. Di masa awal, sehabis mengenali sepupunya Bruce Wayne merupakan Batman, ia menyudahi buat jadi seseorang bermain juri sendiri memakai keahlian tentara tadinya, yang setelah itu dilahirkan.

Batwoman oleh alat, dengan dorongan ahli teknologi serta mantan pegawai Wayne Enterprises, Luke Fox. Ia ikut serta bentrokan dengan Wonderland Gang yang dipandu oleh

Pembunuh maniak Alice serta tangan kanannya Mouse seluruh berupaya memastikan Jacob Kane, yang tidak ketahui putrinya Kate merupakan Batwoman, serta pribadinya industri keamanan Crows ia terletak di pihak mereka melawan Alice. Kesimpulannya, Kate merumuskan kalau Alice serta Beth merupakan orang yang serupa.

Di masa kedua, sehabis kematian Kate Kane dampak musibah pesawat, mantan tahanan gelandangan Ryan Wilder menciptakan busana renang dari bangkai pesawat serta mengutip alih

baju hujan Batwoman buat membalas kematian ibunya. Sedangkan itu, Alice mempelajari lebih banyak mengenai era lalunya yang mempunyai ikatan misterius dengan seseorang laki- laki bernama

kompetitor misterius yang diketahui selaku Safiyah Sohail- orang terakhir yang memerintahkan Enigma menghilangkan ingatan itu buat alibi yang tidak dikenal; Tidak hanya itu, Crows mengalami obat baru

badan perdagangan yang diketahui selaku False Face Society yang dipandu oleh Black Mask. Tanpa dikenal seluruh orang, Black Mask menyandera Kate sehabis False Face Society menggerebeknya pesawat melambung.

Aktor serta karakter

  • Ruby Rose( season 1) serta Wallis Day( season 2- sekarang) selaku Kate Kane atau Batwoman: sepupu dari pihak bunda Bruce Wayne yang, dipersenjatai dengan ambisi buat kesamarataan sosial dan

kemampuan buat mengatakan pikirannya, membaktikan dirinya buat membela Gotham dalam ketidakhadiran Batman. Gracyn Shinyei menjabat Kate yang lebih belia. Ia lenyap di

dini masa kedua kala pesawatnya jatuh dalam ekspedisi kembali dari National City sebab penggerebekan penangkapan oleh False Face Society. Hari sudah dilemparkan buat mengutip alih

berfungsi selaku Kate, di mana penampilannya yang berlainan hendak dipaparkan selaku pergantian operasi.

  • Rachel Skarsten selaku Beth Kane atau Alice: kerabat sebandung Kate yang dikira telah tewas serta atasan Wonderland Gang dengan karakter yang senantiasa berganti yang berniat untuk menggerogoti rasa nyaman Gotham. Ava Sleeth menjabat Beth yang lebih belia. Skarsten pula menjabat tipe pengganti Beth yang dipindahkan dari Alam asalnya sepanjang” Crisis on Infinite Earths” serta timbul di Earth- Prime. Tipe ini tidak lenyap dikala terjalin musibah mobil. Ia setelah itu dibunuh oleh August Cartwright, yang beranggapan ia merupakan Alice.
  • Meagan Tandy selaku Sophie Moore: Alumnus perguruan tinggi tentara yang jadi agen Crows tingkatan besar serta mantan kekasih Kate yang teralienasi yang berfungsi selaku salah satu badan Gotham penjaga.
  • Nicole Kang selaku Mary Hamilton: kerabat kualon Kate serta seseorang mahasiswa medis atau donatur akibat yang menjadikannya misinya buat membagikan dorongan pada mereka yang bermukim di Gothams komunitas yang kurang terlayani. Ia kesimpulannya menciptakan Kate merupakan Batwoman serta berasosiasi dengannya.
  • Camrus Johnson selaku Luke Fox: Seseorang loyalis loyal Batman serta putra almarhumah Lucius Fox yang melindungi Wayne Menara senantiasa nyaman dikala Batman tidak terdapat. Sehabis Kate menjadi Batwoman, ia mulai menguasai kalau Gotham menginginkan bahadur terkini serta jadi kawan menurutnya. Camrus Johnson pula menjabat kawan Earth- 99- nya.
  • Elizabeth Anweis selaku Catherine Hamilton- Kane( masa 1): bunda kualon Kate serta salah satu masyarakat sangat berdaulat di Gotham yang membuat kekayaannya selaku kontraktor pertahanan serta CEO Hamilton Dynamics. Sehabis Alice mencelakakan ia serta Mary, Catherine memilah buat berikan Mary obat pelamar.
  • Dougray Scott selaku Jacob Kane: Papa Kate serta Beth serta mantan kolonel tentara dengan cip di pundaknya yang mengetuai tubuh keamanan swasta, the Crows,

dalam usaha buat mencegah Gotham lebih efisien dari yang dapat dicoba Batman.

  • Javicia Leslie selaku Ryan Wilder atau Batwoman( season 2- sekarang): Petarung yang amat ahli tetapi tidak patuh yang bermukim dari vannya dengan tanamannya yang jadi yang baru Batwoman sehabis menciptakan Batsuit di bangkai pesawat yang bawa Kate kembali dari National City.

LaMonica Garrett pula membintangi” Crisis on Infinite Earths: Part Two” selaku Mar Novu atau Alat pemantau, insan multiversal yang mencoba bermacam Alam di multiverse di perencanaan buat” darurat” yang hendak tiba yang diatur oleh sebaliknya, Mobius atau Anti- Monitor. Boy Meets Girl( serial Televisi 2015)

Boy Meets Girl merupakan sitkom BBC Two yang diperankan Rebecca Root, Harry Hepple, serta Denise Welch. Ini menggambarkan cerita ikatan yang bertumbuh antara Leo yang berumur 26 tahun

( Hepple) serta Judy( Root) yang berumur 40 tahun. Dokumen, oleh Elliott Kerrigan, ditemui lewat Trans Comedy Award, pencarian kemampuan BBC 2013 buat dokumen dengan

deskripsi positif dari kepribadian transgender.

Bagus Root serta cirinya Judy merupakan transgender, menjadikannya lawakan BBC awal yang mementingkan permasalahan transgender, serta sitkom awal yang membintangi sebuah

bintang film transgender. Sophie Clarke- Jervoise, produser administrator, melaporkan” kita senantiasa ketahui kita wajib memperoleh aktris trans- saya rasa kita tidak mengaudisi siapa juga yang tidak. trans buat kedudukan itu. Rasanya tidak betul.” Seri awal dari 6 adegan disiarkan antara 3 September serta 8 Oktober 2015. Seri kedua serta terakhir mulai disiarkan dari 6 Juli sampai 4 Agustus 2016. Ini terdiri dari enam

Seluruh adegan.

Kerangka balik serta produksi

Pada Januari 2012, All About Trans menyelenggarakan kegiatan” Trans Camp”, yang mengaitkan banyak orang dari komunitas trans serta alat, serta bermaksud buat menolong alat membagikan data yang cermat.

deskripsi orang transgender.

Di balik ini, BBC melaksanakan pencarian kemampuan akhir tahun itu, Apresiasi Lawakan Trans, menawarkan pengarang lawakan sampai£ 5000 buat naskah dengan deskripsi kepribadian transgender yang positif. BBC menyambut 320 kata kepala naskah, dengan pemenangnya merupakan Boy Meets Girl( dikala itu bertajuk Love) oleh

Elliott Kerrigan serta Nobodys Perfect oleh Tom Glover. Boy Meets Girl dilahirkan oleh Elliott Kerrigan, serta ditulis oleh Kerrigan, Simon Carlyle, serta Andrew Mettam. Film ini diperankan oleh Rebecca Root selaku Judy, Harry Hepple selaku Leo, Denise

Welch selaku Pam( bunda Leo). Pula timbul Janine Duvitski, Nigel Betts, Lizzie Roper, serta Jonny Dixon. Film ini disutradarai oleh Paul Walker. Produsernya merupakan Margot Gavan Duffy, serta produser administrator merupakan Sophie Clarke- Jervoise buat Tiger Aspect serta Kristian Smith buat BBC.

Suatu adegan percontohan diperlihatkan di BBCs Salford Sitcom Showcase pada Maret 2014, serta kegiatan itu ditugaskan sehabis itu. Serial penting mendapatkan kawan penulis Simon Carlyle serta Andrew Mettam, serta mempunyai 6 adegan bertempo 30 menit( tercantum adegan angkasawan dengan sebagian segmen yang direkam balik) diatur serta direkam di Newcastle upon Tyne. Lagu temanya merupakan” Meet Me on the Corner” oleh Lindisfarne

17 acara LGBTQ+ terbaik yang dapat Anda tonton sekarang di Netflix

17 acara LGBTQ+ terbaik yang dapat Anda tonton sekarang di Netflix

www.dyketv.org17 acara LGBTQ+ terbaik yang dapat Anda tonton sekarang di Netflix. Ingat ketika karakter LGBTQ + menjadi sahabat? Muncul stereotip homoseksual kulit putih dengan efek komedi? Atau, jika mereka adalah figur sentral, maka hasrat seksual mereka akan terdegradasi dan adegan mesra akan lenyap? Ya, kami akui: kami tidak benar-benar melewatkannya pada masa itu. Tentu saja, beberapa karakter ini tidak memiliki bayangan, karena banyak karakter yang membuka jalan bagi citra positif queer yang kita lihat sekarang. Pada tahun 2020, representasi komunitas LGBTQ + di TV sangat baik.

Faktanya, laporan GLAAD baru-baru ini menemukan bahwa jumlah karakter queer di layar kami telah meningkat lebih dari 100, mencapai rekor baru. Tidak mungkin menyangkal peran Netflix dalam hal ini. Dalam beberapa tahun terakhir, layanan streaming telah menjadi salah satu sumber konten yang paling luas, baik itu seperti “Oranye” atau “Hitam Baru”, “Orang Kulit Putih yang Terhormat”, atau Media Asli seperti Hollywood masih merupakan perlombaan reputasi jaringan klasik seperti “American Horror Story” dan “RuPaul’s Pose or Drag”. Netflix memiliki banyak film hiburan LGBTQ + komedi, drama, dan thriller, jadi kami telah mengumpulkan 52 film terbaik yang dapat Anda putar sekarang.

Baca Juga: Acara dan Film LGBTQ Terbaik di Apple TV Tahun 2021

Atypical (2017-sekarang)

Pemeran: Jennifer Jason Leigh, Keir Gilchrist, Brigette Lundy-Paine, Amy Okunda Okunda), Michael Rapaport (Michael Rapaport)

Atypical berfokus pada kehidupan Sam Gardner (Keir Gilchrist) yang berusia 18 tahun dengan gangguan spektrum autisme. Atypical telah memenangkan tiga musim pujian untuk kisah protagonisnya yang inovatif. Musim terbaru juga memperkenalkan pasangan terpanas sejauh ini, termasuk Casey (Brigette Lundy-Paine) dan Izzie (Fivel Stewart), hubungan mereka akhirnya melampaui persahabatan.

sudah waktunya! Sayangnya, serial TV ini baru akan tayang di season keempat. Robia Rashid, pencipta dan produser eksekutif serial tersebut, berkata: “Saya berharap warisan” Atypical “adalah mendengar lebih banyak suara. Bahkan setelah serial ini berakhir, kami masih akan menceritakan kisah yang menarik dan emosional tentang sudut pandang ini. … Pandangan. Terima kasih telah begitu terbuka terhadap suara dan cerita Sam dan semua anggota keluarga Gardner. “

AJ and the Queen (2020)

Pemeran: RuPaul, Katerina Tannenbaum, Tia Carrere, Michael-Leon Wooley, Izzy G, Josh Segarra, Matthew Wilkas

Pada tahun 2020, RuPaul memulai debutnya di Netflix Original di Ruby dan AJ. Namanya Ruby Red. Ini adalah “waria yang lebih besar dari kehidupan tapi sayangnya”. Dia melakukan perjalanan melintasi Amerika Serikat dari RV compang-camping di tahun 90-an. Ditemani seorang anak yatim piatu berusia 10 tahun yang cerdas bernama AJ. Di setiap episode, Ruby mengunjungi klub perlawanan dan menampilkan musik yang mematikan. Dia bergabung dengan beberapa kontestan paling legendaris di Drag Race HERstory, seperti Bianca Del Rio, Latrice Royale, Katya, Jinks Monsoon dan Monique Heart. Pemenang Emmy Award menulis dan memproduseri pertunjukan itu bersama Michael Patrick King, yang dikenal sebagai sutradara, penulis, dan produser komedi HBO ikonik “Sex and the City,” serta Lisa Ku The satire “The Comeback” oleh Lisa Kudrow. Sayangnya, pertunjukan itu dibatalkan hanya untuk satu musim.

American Crime Story: The Assassination of Gianni Versace (2018)

Aktor: Darren Criss, Penelope Cruz, Edgar Ramirez, Ricky Martin, Joanna Adler (Joanna P. Adler), Joe Adler, Annaleigh Ashford

Musim kedua drama antologi Ryan Murphy “American Crime Story” berfokus pada kematian perancang busana gay legendaris Edgar Ramirez, yang pada tahun 1997 Dibunuh di rumah Andrew Cunanan (Darren Criss). , Memenangkan Penghargaan Primetime Emmy untuk Aktor Terbaik dalam seri atau film terbatas, dan Penghargaan Golden Globe untuk Aktor Terbaik dalam serial mini atau film TV. Penelope Cruz (Penelope Cruz) dan Ricky Martin (Ricky Martin) juga diterima karena membagikan sambutan hangat untuk Donatella Versace dan kekasih Gianni Antonio D’Amico (Antonio D’Amico).

American Horror Story (2011 – sekarang)

Pemeran: Jessica Lange, Sarah Paulson, Evan Peters, Angela Bassett, Emma Roberts, Lady Gaga, Billy Eichner, Lily Rabe, Taissa Farmiga, Denis O’Hare, Frances Conroy, Kathy Bates, Cheyenne Jackson, Billie Lourd, Adina Porter, Leslie Grossman

Serial antologi horor Ryan Murphy telah mendapatkan pengakuan luas sejak pemutaran perdana tujuh tahun lalu, dengan pujian khusus untuk peran Jessica Lange, Sarah Paulson, Evan Peters, Kathy Bates, Frances Conroy dan Angela Bassett. Setiap musim berfokus pada sub-bagian horor yang berbeda, seperti rumah sakit jiwa, rumah berhantu, kelompok penyihir, sekte, dan kiamat yang akan datang. Ada banyak karakter LGBTQ + di acara itu, terutama dua karakter utama Paulson: Lana Winters dan Ally Mayfair-Richards. Serial ini diperbarui selama tiga musim berikutnya, yang berarti Kisah Horor Amerika akan ada di layar kami setidaknya hingga 2023.

Black Lightning (2018-sekarang)

Aktor: Cress Williams, China Anne McClain, Nafessa Williams, Christine Adams, Marvin “Clondon” · Jones III (Marvin “Krondon” Jones III), Damon Remar (Jamon Remar), Jordan Colloway (Jorlo Colloway)

Black Lightning mengikuti kedatangan karakter judul Jefferson Pierce (Sailor Williams) Dia adalah seorang pensiunan tua dengan kemampuan untuk mengatur listrik dan kemudian menjadi kepala sekolah sebuah sekolah menengah. Ketika geng lokal “Seratus” mengancam penduduk komunitas, dia kembali ke TKP. Aktris Amerika Nafessa Williams (Nafessa Williams) berperan sebagai putri Pierce, Anissa, seorang guru paruh waktu mahasiswa kedokteran lesbian yang dapat memanipulasi kepadatan tubuhnya sesuka hati. Dia membuat sejarah sebagai pahlawan super pertama dengan warna-warna aneh di TV. Sejak debutnya, acara tersebut telah dipuji karena kedewasaan, ras, dan penggambaran seksualnya, dan telah diperbarui ke musim keempat dan terakhir.

BoJack Horseman (2014 – 2020)

Aktor: Will Arnett, Amy Sedaris, Alison Brie, Paul F. Tompkins, Aaron · Aaron Paul

Meskipun “BoJack Horseman” menerima ulasan berbeda setelah dirilis, ia telah dipuji sebagai salah satu acara TV animasi terbaik sepanjang masa sejak saat itu, terutama karena menggambarkan kesehatan mental, seks, kecanduan, dan seksisme, Rasisme dan trauma. Protagonis dari serial ini (Will Arnett) adalah aktor yang frustasi yang mencoba untuk mendapatkan karirnya kembali ke jalurnya dengan bantuan manajernya Putri Carolyn (Amy Sedaris) dan teman sekamarnya yang tidak diinginkan, naif tapi baik hati. -Todd’s Heart (Aaron Paul). Di akhir musim 3, Todd tampil aseksual, dan perlakuan tema acara tersebut diakui secara luas. Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa Todd adalah satu-satunya karakter aseksual di semua platform TV pada tahun 2019.

Bonding (2019 – present)

Pemeran: Zoe Levin, Brendan Scannell, Micah Stock, Matthew Wilkas

Berdasarkan pengalaman pencipta Rightor Doyle, Bonding mengikuti siswa psikiatri untuk memotong pahlawan wanita Tiff (Zoe Levin), yang merekrut teman gay SMA-nya Peter (Brendan Scannell) sebagai asistennya. Sepanjang seri, Peter menyadari orientasi seksualnya dan petualangan barunya menuju sadomasokisme, sementara Tiff mencoba menyeimbangkan antara kariernya dan kliennya.

Brooklyn Nine-Nine (2013 – present)

Aktor: Andy Samberg, Stephanie Beatriz, Terry Crews, Melissa Fumero, Jo Lo Lorugio, Chelsea Peretti, Andre Braugher, Dirk Blocker, Joel McGinn Joel McKinnon Miller

Komedi Prosedural Polisi Brooklyn Sembilan-Sembilan dilakukan di bawah pengawasan Tim Detektif 99 dari Distrik Brooklyn dari Departemen Kepolisian Kota New York. Serial ini mendapat ulasan yang sangat positif selama penayangannya, terutama penggambaran karakter LGBTQ + Rosa Diaz (Stephanie Beatriz) dan Kapten Raymond Holt (Andre Braugher), yang memenangkan penghargaan GLAAD media Outstanding Comedy Series Award. Musim kedelapan akan tayang perdana pada 2021.

Chilling Adventures of Sabrina (2018 – 2021)

Pemeran: Kiernan Shipka, Ross Lynch, Lucy Davis, Miranda Otto, Jaz Sinclair (Jaz Sinclair), Tati Gabrielle (Tati Gabrielle), Adeline Rudolph (Adeline Rudolph), Richard Coyle (Richard Coyle), Chance Perdomo (Chance Perdomo), Darren Mann

“Girl Witch” Sabrina dari Netflix memiliki restart yang keren, dan “Mad Men” (Mad Men) Kiernan Shipka (Kiernan Shipka) memainkan karakter nominal menawan yang dipaksa untuk menggunakan nyawa manusia. Gunakan kekuatan supernatural. Ada beberapa momen aneh sepanjang seri, seperti antara lesbian Ambrose Spellman (Chance Perdomo) dan Luke Chaerfonte (Darren Mann), Susie Putnam (Lachlan Watson) Hubungan adalah kemunculan seorang, dan tentu saja ada adegan seks. Para Pihak. Sayangnya, serial tersebut dibatalkan setelah hanya empat musim (atau “bab”, bagaimanapun juga).

Crashing (2016)

Aktor: Phoebe Waller-Bridge, Jonathan Bailey, Julie Dray, Louise Ford, Damian Damien Molony, Adrian Scarborough, Amit Shah, Sutie Wokoma, Kathy Burke

Drama Inggris berumur pendek ini ditulis, disusun dan dibintangi oleh Phoebe Waller-Bridge. Drama Inggris berumur pendek ini menceritakan kehidupan 6 orang berusia 20-an yang tinggal bersama dalam sebuah keluarga Di antara penjaga properti rumah sakit bekas, sewa rendah. Serial film ini memiliki cinta homoseksual yang indah antara Sam yang biadab seks geng (Jonathan Bailey) dan seorang pria pendiam dan kikuk Fred (Amit Shah) yang sedang berjuang melawan diabetes. Perwakilan yang terakhir, seorang pria Asia Selatan yang aneh, menerima pujian luas.

Baca Juga: Deretan Bintang Film Cina, Korsel & Jepang Yang Bikin Pria Jatuh Hati

Crazy Ex-Girlfriend (2015-2019)

Aktor: Rachel Bloom, Vincent Rodriguez III, Donna Lynn Champlin, Donald Lynn Peter Gardner, Vera Lovell, Gabriel Luiz, David Hull, Scott Michael Foster

Mantan pacar gila ini mengikuti Rebecca Bunch (Rachel Bloom) yang sangat berprestasi, seorang pengacara real estat dari Harvard yang berhenti dari pekerjaannya di New York City untuk menyelamatkan mantan pacarnya. Sejak debutnya, serial ini dipuji karena menggambarkan kesehatan mental, seksualitas wanita, dan pengasuhan anak. Bloom memenangkan Penghargaan Golden Globe untuk Aktris Terbaik tahun 2016. Alur cerita paling terkenal dari seri ini termasuk kisah Darryl (Pete Gardner) dan Josh (Josh). (David Hull), dan yang terakhir tidak mau memulai sebuah keluarga. Di musim berikutnya, teman dekat Rebecca, Valencia (Gabrielle Luiz) juga memulai hubungan lesbian dengan seorang wanita bernama Beth, yang merupakan salah satu hubungan paling sehat dalam serial tersebut.

Dancing Queen (2018)

Aktor: Alyssa Edwards, Shangela, Laganja Estranja

“Dancing Queen” adalah serial dokumenter delapan bagian yang difilmkan di Mesquite, Texas, di kota kelahiran Justin Johnson alias Alyssa Edwards, yang merupakan seorang superstar, dalam Drag Race RuPaul Musim kelima dan musim kedua All Stars muncul ke depan. -mati. Sejauh ini, serial tersebut hanya menghasilkan satu kuartal, terutama berfokus pada Alyssa, Dia mencoba untuk menjaga karir pelatih tari dan waria terkenal di dunia, dan menemukan waktu untuk keluarga dan kehidupan cintanya.

Glee (2009-2015)

Aktor: Lea Michele, Dianna Agron, Chris Colfer, Jane Lynch, Matthew Morrison Morrison, Darren Criss, Harry Shum Jr, Chord Overstreet, Jacob Artist, Jayma Mays, Kevin Kevin McHale, Naya Rivera, Heather Morris, Jenna Ushkowitz, Corey Monteith

Musikal remaja Ryan Murphy berfokus pada beberapa siswa dari Klub Paduan Suara Sekolah Menengah William McKinley fiksi, yang membahas masalah-masalah seperti seks, ras, identitas gender, bulimia, kehamilan, dan kekerasan sekolah Waktu. Di season pertama, Kurt (Chris Colfer) bergumul dengan seksualitas dan kasih sayang Finn (Corey Monteith). Di tahun-tahun berikutnya, dia dan Brian (Darren Criss) menjalin hubungan romantis.

Mereka kemudian dinobatkan sebagai “salah satu pasangan televisi paling populer di milenium”. Peran mendiang Naya Rivera sebagai Santana juga dipuji secara luas. Santana adalah pemandu sorak yang populer dan tegas di McKinley. Dia dan pemandu sorak Brittany (Heather) Morris) menjalin hubungan dengan persahabatan sebagai seorang pendamping. Glee telah menerima 19 nominasi Emmy di radio.

Daybreak (2019)

Aktor: Colin Ford, Alia Irene Lind, Sophie Sinnet, Austin Crut, Cody Cosley, Jenny Goldlock, Gregory Casey Well, Christa Rodriguez, Matthew Broderick

Anggota terbaru dari jajaran Originals Netflix yang sedang booming adalah kombinasi yang luar biasa dari Mad Max, Zombieland dan Ferris Bueller Day Off (bahkan dengan Matthew Broderick sebagai kepala sekolah kanibal), yang didasarkan pada novel grafis terkenal Brian Ralph dengan nama yang sama dan pop populer Materi referensi yang diproduksi secara budaya untuk memastikan berbagai perspektif.

Acara ini berfokus pada siswa sekolah menengah Colin Ford, yang sedang mencari pacarnya yang hilang di Glendale, California. Seperti banyak waralaba besar lainnya, yang benar-benar membuat dunia menonjol adalah dukungan dari para aktor, terutama pahlawan jelek bersenjatakan pedang Wesley Fist (Austin Klut). Tapi yang membuat Wesley benar-benar hebat adalah dia gay. Ini menantang stereotip lama bahwa menjadi aneh berarti menjadi lemah atau menjadi korban. Meskipun mendapat sambutan hangat, serial ini dibatalkan setelah hanya satu musim.

Dear White People (2017 – present)

Aktor: Logan Browning, Brandon P. Bell, DeRon Horton, Antoinette Robertson, John Patrick · John Patrick Amedori, Marque Richardson, Ashley Blaine Featherson, Giancarlo Esposito

Menurut konten film 2014 berjudul sama, “Dear White” bercerita tentang beberapa mahasiswa kulit hitam di University of Winchester, sebuah sekolah Ivy League, dan sering kali melibatkan isu-isu yang berkaitan dengan hubungan ras Amerika modern. Karakter DeRon Horton, Lionel Higgins mulai memahami seksualitasnya, sering berjuang untuk menjadi kulit hitam di komunitas gay dan kulit hitam. Serial ini telah diperbarui untuk musim keempat dan terakhir.

Eastsiders (2012 – 2019)

Aktor: Van Hansis (Van Hansis), Kit Williamson (Kit Williamson), John Halbach (John Halbach), Constance Wu (Constance Wu), Matthew McKelligan (Matthew McKelligon, Stephen Guarino, Brianna Brown, Willam

Eastsiders terletak di Silver Lake di Los Angeles, diikuti oleh pasangan Tom (Van Hansis) dan Carl (Kit Williamson) yang berjuang untuk menerima kecurangan dan penyalahgunaan narkoba. Serial ini juga memainkan bintang Willam dan Douglas / Gomorrah Ray dari RuPaul Drag Race yang legendaris, seorang waria dan Miss Door, yang jatuh cinta dengan peran Quincy Stephen Guarino.

Aktris Asia kaya pembohong dan gila Konstanz Wu berperan sebagai sahabat Cal Kathy. Acara ini telah memenangkan banyak penghargaan, termasuk dinominasikan untuk Daytime Emmy untuk Aktor Pendukung Terbaik dalam serial Drama Digital Daytime Willam. Ini adalah pertama kalinya seorang transgender dinominasikan untuk Emmy.

Elite (2018-sekarang)

Aktor: Mina El Hammani, Miguel Bernardeau, Miguel Herrán (Miguel Herrán), María Pedraza, Jaime Lorente (Jaime Lorente), Alvaro Rico (Allvaro Rico), Arón Piper (Arón Piper), Itzan Escamilla, Omar Ayuso (Omar Ayuso)

Drama pemuda Spanyol “Elite” mengikuti tiga teman kelas pekerja Samuel (Itzan Escamilla), Nadia (Mina El Hammani) dan Christian (Miguel Herrán). Sekolah mereka sebelumnya dihancurkan dan dikirim ke sekolah asrama elit. Sejak debutnya, hubungan antara Omar Ayuso dan Arón Piper mendapat tanggapan positif secara online, dan bahkan mendapat nama pasangan yang cantik: Omander. Pada tahun 2018, Netflix memberikan tanggapan terbaik kepada kaum homofobia yang mengutuk cinta mereka, menerbitkan ratusan emoji pelangi dan konten comeback: “Maaf, Anda tidak dapat membaca saat dikelilingi oleh semua pelangi indah Komentar Anda.” Netflix telah memperbarui seri untuk musim keempat dan kelima.

Acara dan Film LGBTQ+ Terbaik di Apple TV+ Tahun 2021

www.dyketv.orgAcara dan Film LGBTQ+ Terbaik di Apple TV+ Tahun 2021. Ini mungkin hasil dari kelangsingan, tetapi ada beberapa program aneh berkualitas tinggi di streamer. Ketika orang mengatakan “representasi itu penting”, ini bukanlah ungkapan yang modis. Pentingnya cerita LGBTQ + di layar tidak dapat diremehkan, dan relevansinya melampaui cakupan orang yang mereka gambarkan di layar.

Bagi masyarakat itu sendiri, pentingnya melihat diri kita sendiri di layar sangat penting bagi kita untuk menerima diri dan jati diri kita. Namun, penting juga untuk menjangkau orang-orang di luar komunitas. Semakin banyak karakter LGBTQ + yang kami masukkan di media, semakin mereka dipandang sebagai norma sosial. Sejak awal, Apple TV + telah mencoba yang terbaik untuk menyajikan kisah paling menarik kepada pemirsa saat streaming.

Sejauh menyangkut konten LGBTQ +, platform streaming Apple telah menulis dirinya sendiri dalam perspektif yang sama dengan Disney + -tidak ada yang bisa ditemukan. Di platform, bahkan media tersembunyi dan aneh pun jarang muncul, dan konten homoseksual semakin jarang ditemukan. Selain kritik yang diakui secara kritis, Apple TV + memang memiliki beberapa seri luar biasa untuk dipilih.

Dickinson

“Emily Dickinson lahir di Amherst, Massachusetts pada tahun 1830. Dia tinggal di rumah ayahnya sepanjang hidupnya. Di akhir hidupnya, dia jarang meninggalkan ruangan. Kecuali beberapa kitab suci tanpa nama. Selain teks, dia belum belum diterbitkan. Dia meninggal dan puisinya ditemukan. Beberapa puisi teraneh ditemukan, dan itu adalah hal paling menarik yang pernah ada. Di dalam koper pelayan, ada hampir 2.000 buku. Sembunyikan itu. ” Dickinson memerankan Hailee Steinfeld sebagai peran utama. Dia adalah seorang penyair, putri, dan pemberontak total.

Baca Juga: Acara TV LGBT Hebat untuk Streaming Sekarang

Musim pertama serial ini adalah kisah dewasa, yang menunjukkan tekad Emily untuk menjadi penyair terhebat di dunia. Jika Anda perlu mengkarakterisasi ide sebelum masuk, versi Emily Dickinson ini percaya pada moto “Jika aturan tidak adil, harap langgar”. Serial ini mengeksplorasi dan menggambarkan hubungan dekat antara Emily dan Susan Gilbert, yang merupakan teman baik sebelum Susan menikah dengan saudara laki-lakinya. Emily mengeksplorasi subjek homoseksualitas dalam karyanya, dan bahkan mungkin bereksperimen dengan Susan sebelum akhir musim pertama serial tersebut.

Pertunjukan tersebut secara dramatis melebih-lebihkan kehidupan nyata Emily Dickinson dan secara historis tidak akurat. Bahkan jika dibuat pada tahun 1830-an, itu menggabungkan penggunaan musik modern dengan daftar bintang tamu utama yang bodoh. Ini memiliki efek fotografis yang sangat baik, sangat menarik, dan sangat menarik. Musim kedua serial ini akan dimulai pada 2021, dengan fokus pada penerimaan Emily atas reputasi barunya untuk baik dan buruk.

Mythic Quest

Menjadi komedi ruang kerja, Mythic Quest adalah acara yang tepat untuk Anda. Kamu bisa menganggapnya sebagai waktu untuk guild bertemu di kantor, tapi itu akan berpura-pura menjadi lelucon yang aneh. Serial ini mengikuti proses tim studio video game (fiktif) Mythic Quest dalam merilis blockbuster untuk memperluas judul game-nya.

Pelepasan Raven Banquet menyebabkan berbagai kejahatan di antara tim, termasuk gesekan antara pencipta game Ian Grimm (Rob McElhenney) dan kepala insinyur dan penulis Poppy Li (Charlotte Nicdao) dan CW Longbottom (terutama gesekan). (F. Murray Abraham).

Serial ini jelas tidak fokus pada masalah pengkodean yang aneh, tetapi sebagian besar memiliki karakter LGBTQ +. Misi mistis: Rachel (Ashly Burch), penguji permainan pesta gagak, adalah seorang lesbian. Ini juga bukan salah satu “isyarat” cerita. Rachel menyebutkan ketertarikannya pada wanita lain dalam serial percontohan dan dengan jelas mengidentifikasi dia sebagai seorang lesbian di episode ketiga “Pesta Makan Malam”.

Mythic Quest tayang perdana pada Februari 2020 dan menayangkan area karantina khusus pada Mei tahun lalu. Serial ini akan tayang perdana di Apple TV + pada 7 Mei 2021.

Little Voice

Menurut feed Apple TV +, Little Voice memiliki premis yang cukup “sederhana”: serial ini mengeksplorasi “perjalanan universal dalam menemukan suara orisinal di awal 1920-an. Ini digambarkan sebagai novel dan kisah pencarian romantis yang mendalam untuk menemukan Anda.

dunia “Saya tidak yakin siapa yang benar-benar menemukan” suara asli “mereka di usia 20-an, tetapi bahkan dengan informasi yang menarik ini,” Little Voice “masih menjadikannya sebagai Entrance bergenre drama romantis yang terhormat. Salah satu ayunan terkuat dalam serial ini adalah karakternya Prisha (Shalini Bathina).

Meski keluarganya memiliki nilai-nilai tradisional, karakter tersebut dengan berani menyatakan bahwa dia gay sebelum akhir musim. Ketika dia dipaksa untuk berkencan dengan “Honorable Indian” Sundeep (Gopal Divan), mereka berdua mengakui bahwa mereka tertarik pada orang lain. Untuk Prisha, itu adalah rekan setimnya Ananya (Nadia Mohebban).

Visible: Out on Television

Meski keluarganya memiliki nilai-nilai tradisional, karakter tersebut dengan berani menyatakan bahwa dia gay sebelum akhir musim. Ketika dia dipaksa untuk berkencan dengan “Honorable Indian” Sundeep (Gopal Divan), mereka berdua mengakui bahwa mereka tertarik pada orang lain. Untuk Prisha, itu adalah rekan setimnya Ananya (Nadia Mohebban).

Sejarah bagaimana komunitas LGBTQ + kami ditampilkan di layar (atas dan bawah) sangat menarik. Serial ini dimulai pada “Dark Age”, ketika di awal televisi, orang-orang LGBTQ digambarkan sebagai pembunuh, penyimpangan seksual dan karakter jahat yang serba bisa. Baru pada tahun 1970-an citra positif orang LGBTQ + mulai muncul.

Kemudian lanjutkan dengan membahas bagaimana aktivis LGBTQ mulai menggunakan TV sebagai alat perubahan, kemudian bagaimana TV pada awalnya mengabaikan pandemi HIV / AIDS, dan bagaimana ketakutan terhadap penyakit ini menghambat representasi LGBTQ. Akhirnya, televisi berhasil meningkatkan kesadaran akan keseriusan krisis kesehatan HIV / AIDS.

Ini adalah dokumen yang menarik, informatif dan penting yang harus dilihat semua orang. Film ini disutradarai oleh Ryan White, dan terdapat aktor / aktivis / karakter terkenal dalam film tersebut, seperti Wanda Sykes, Margaret Cho, Anderson Ku Anderson Cooper, Ilana Glazer, Abbi Jacobson, Ellen DeGenerous, Billy Porter), Tim Gunn, Carson Kressley, Andy Cohen.

Knight dan Jesse Tyler Ferguson (untuk beberapa nama). Sekarang ada lima episode acara yang tersedia untuk streaming di Apple TV +. Pastikan untuk mengambil Kleenex Anda, karena serial ini akan membuat Anda ingin menangis, berteriak, tertawa, dan bahagia atas apa yang telah kita lakukan dan yang akan kita jalani.

DEAR..

Pertunjukan ini adalah kisah yang menginspirasi tentang bagaimana seseorang mengubah dunia. Serial ini terinspirasi dari surat-surat tertulis oleh R.J. Cutler, potret dan kehidupan orang-orang terkenal, dan menjadi judulnya. Terdiri dari Jane Goodall, Spike Lee, Stevie Wonder, Oprah Winfrey, Misty Copland Copeland, Yara Shahidi, Big Bird, Gloria Steinem, Aly Raisman dan Lin Manuel Milan Performa Lin-Manual Miranda pasti akan menginspirasi dan menginspirasi Anda untuk mengatasi kesulitan dan pengaruh untuk menjadi bintang. Meskipun bukan LGBTQ + itu sendiri, seri ini memiliki fitur pengubah permainan, mercusuar harapan dan simbol kemungkinan.

“Jika satu orang menceritakan kisahnya, hal itu memungkinkan orang lain untuk menceritakan kisah mereka.” Anda akan melihat para pemukul berat ini berbicara tentang perjuangan, kemenangan, dan cara mengatasi berbagai kesulitan untuk menjadi yang terbaik di bidangnya masing-masing. Berharga, favorit, dan paling banyak pelopor yang diakui.

Little America

“Little America” ​​menggali kisah hidup imigran Amerika, yang penuh pesona, romansa, mengharukan, menginspirasi, dan tak terduga. Episode terakhir menceritakan tentang seorang pengungsi gay Suriah dan bagaimana dia bermimpi mendapatkan suaka di Amerika Serikat sehingga dia dapat hidup secara terbuka sebagai seorang gay.

Di Suriah, menjadi LGBTQ + sangat sulit. Orang yang tinggal di Republik Arab Suriah mungkin menghadapi tantangan hukum yang tidak dihadapi oleh penduduk non-LGBTQ +.

Pasal 520 KUHP 1949 melarang “hubungan sekuler yang melanggar tatanan alam”, dan pelanggar dapat dijatuhi hukuman hingga tiga tahun penjara. Di daerah yang dikendalikan oleh Hayat Tahrir al-Sham, yang menguasai sekitar 7% Suriah, orang LGBTQ + ditangkap, dipukuli dan dieksekusi. “Little America” ​​menceritakan sebuah kisah yang menggembirakan tentang mengatasi penindasan dan menemukan impian Amerika. Ini adalah seri yang hebat, tetapi hanya dengan karakter LGBTQ + di bagian akhir. Sisa dari seri ini berfokus pada berbagai jenis imigrasi.

6 film Indonesia dengan unsur LGBT

Dalam beberapa dekade terakhir, pers Hollywood sering memasukkan tema LGBT dalam banyak filmnya. Ini juga bisa dilakukan dengan berbagai cara. Baik menjadikan cerita sebagai fokus utama tema LGBT, atau sekadar menampilkan karakter di komunitas.

Baca Juga: Artis Korea yang Dikatakan Terkaya di Negaranya

Namun film bertema LGBT tidak hanya ada di Hollywood, tapi juga di Indonesia. Ya, meski masih menjadi topik yang tabu dan kontroversial, namun masih ada beberapa sineas lokal yang berani membuat film Indonesia bertema LGBT. Padahal, meski menuai kontroversi di Indonesia, sebenarnya ada beberapa film Indonesia yang berhasil meraih penghargaan di kancah internasional.

  1. The Royal Palace (1988)

Fakta membuktikan bahwa film-film Indonesia bertema LGBT sudah populer sejak akhir 1980-an dan dijuluki “istana indah”. Film ini bercerita tentang Nurul Arifin yang dihamili oleh pria bernama Sumitro yang tidak mau bertanggung jawab. Sebaliknya, Sumitro mencari laki-laki lain untuk dinikahi Siska, dan kemudian pilihan jatuh ke rumah Mathias Muchus yang disuruh orangtuanya untuk menikah.

Masalahnya, Nico adalah seorang pria gay dan sebenarnya memiliki pacar bernama Tony yang merupakan karyawan penata rambut. Kemudian, Siska mengungkap rahasia Niko yang mengetahui suaminya berpacaran dengan Toni. Lebih parah lagi, Siska justru memanfaatkan momen tersebut untuk merebut hati Toni, yang tentu saja membuat Niko marah.

Alur cerita dan penampilan masing-masing pemeran di film “Istana Beauty” pun mendapat tanggapan positif. Buktinya, “Mala della” meraih enam nominasi di Festival Film Indonesia 1988, termasuk “Film Terbaik”. Bahkan, Mathias Muchus yang berperan sebagai Niko dalam film ini berhasil membawa pulang piala “Aktor Terbaik”.

  1. Alisan! (Tahun 2003)

Disutradarai oleh Arisan Nia Dinata! Ini adalah salah satu film terpopuler di Indonesia pada awal tahun 2000-an. Namun, popularitas film yang menceritakan kisah hidup seorang perempuan Jakarta ini juga tak lepas dari kontroversi yang ditimbulkannya. Ini karena Alisan! Menjadi produksi film lokal pertama dalam sejarah perfilman Indonesia yang menghadirkan adegan ciuman antara dua pria.

Adegan ciuman tersebut juga direkam oleh Tora Sudiro dan Surya Saputra yang diceritakan dalam film tersebut sebagai pecinta gay. Terlepas dari kontroversi tersebut, Tora dan Surya memenangkan penghargaan “Aktor Terbaik” dan “Aktor Pendukung Terbaik” di Piala Citra. Selain itu, Alisan! Dia juga memutar film di Festival Film ASEAN di Washington, AS.

  1. Husband Sharing (2006)

“Sharing Husband” adalah film Indonesia dengan tiga bagian yang masing-masing menceritakan kehidupan seorang wanita yang menjadi istri dari seorang pria yang berpoligami. Dalam penggalan ceritanya kita dikenalkan dengan kisah Shanty, Shanty menikah dengan Pak Liknya yang sebenarnya memiliki dua istri yaitu Ria Irawan dan Devi (Rieke Diah Pitaloka).

Menariknya, di akhir cerita Siti kita akan melihat tema LGBT dalam film yang dibuat lagi oleh Nia Dinata ini. Anda akan melihat bahwa Siti dan Dwi jelas pernah menjalin hubungan sesama jenis saat menjadi istri Park Li. Bahkan, mereka disuruh kabur dari rumah Pu Li agar bisa hidup bersama bahagia.

  1. Chocolate Strawberry (2007)

Dua mahasiswi Coklat Stroberi (Coklat Stroberi) sedang menempuh studi di Jakarta yaitu Key (Nadia Saphira) dan Citra (Marsha Timothy). Konon mereka menyewa rumah untuk tinggal bersama dan membayarnya dengan pekerjaan serabutan. Namun, ternyata penghasilan mereka tidak cukup untuk membayar sewa, sehingga terancam penggusuran oleh pemiliknya.

Oleh karena itu, sebagai solusi untuk menekan pembayaran sewa, Key dan Citra juga mengajak anak muda bernama Nesta (Nino Fernandez) dan Aldi (Marrio Merdhitia) untuk tinggal bersama mereka. Karena sering bersama, Key dan Citra sangat menyukai Nesta dan Aldi. Namun, Nesta dan Aldi ternyata adalah seorang gay, yang niscaya memperumit hubungan mereka.

  1. Lovely Man (2011)

“Lovely Man” karya sutradara Teddy Soeriaatmadja bercerita tentang seorang gadis pesantren bernama Cahaya (Raihaanun) yang pergi ke Jakarta untuk mencari ayahnya karena ditinggal saat ia masih kecil. Setelah Cahaya tiba di Jakarta, ia juga mengetahui bahwa ayahnya Syaiful (Donny Damara) bekerja sebagai waria di ibu kota, akrab dipanggil Ipuy.

Kisah keluarga yang sederhana dan unik ini pun mendapat respon yang sangat positif dari berbagai festival film internasional dan komunitas LGBT. Buktinya, pria cantik itu memenangkan penghargaan “Film Terbaik” di Festival Film LGBT Internasional Tel Aviv 2012 di Israel. Tak hanya itu, media besar internasional seperti “Hollywood Report” juga memuji penampilan Donny Damara di film ini.

Meski begitu, “orang-orang imut” itu justru dikritik di Tanah Air dan dilarang oleh organisasi kemasyarakatan. Padahal, untuk alasan ini, “Lovely Man” hanya tayang enam hari di Indonesia.

  1. “Bagian dari Pikiran” (2012)

Lewat film “Parts of the Heart”, kita benar-benar disuguhkan dengan tema LGBT di sepanjang filmnya. Soalnya, film besutan Paul Agusta ini menceritakan tentang kehidupan seorang pria bernama Peter yang konon memiliki orientasi seksual homoseksual dan ingin menjalani kehidupan yang normal. Namun, Peter harus bekerja lebih keras untuk mewujudkan keinginan tersebut.

Kehidupan Peter juga disajikan dengan cara yang unik, yaitu cerita yang dibagi menjadi delapan bagian, masing-masing bagian menceritakan kisah Peter yang berusia antara 10 dan 40 tahun. Beberapa aktor ternama Indonesia pun pernah memerankan setiap generasi Peter, seperti Endy Arfian hingga Joko Anwar yang terkenal dengan sutradara negaranya.

Acara TV LGBT Hebat untuk Streaming Sekarang

Acara TV LGBT Hebat untuk Streaming Sekarang

www.dyketv.orgAcara TV LGBT Hebat untuk Streaming Sekarang. Siapa yang telah belajar mencium sebelum melihat orang lain berciuman di layar. Sebelum munculnya Internet, setiap orang memiliki perangkat di saku mereka. Inilah cara kebanyakan dari kita menyerap gambar hasrat dan cinta dengan santai. Namun, selama beberapa dekade, lesbian, gay, biseksual, transgender, dan homoseksual jarang menunjukkan kasih sayang.

Melihat sesuatu yang mirip dengan kehidupannya sendiri membuat seluruh umat manusia putus asa. Sekarang, ketika kita memiliki serial TV seperti Hulu’s Love, Victor (tentang remaja Amerika Latin yang menjelajahi mobilitas seksual) atau Bonding Netflix (tentang pekerjaan seks dan seks alternatif), mungkin tampak aneh, tetapi homoseksualitas intens yang dipicu oleh Ellen DeGeneres Panic tiba-tiba muncul. di sitkomnya. Tahun 1997 adalah bom, dan tidak serta merta meyakinkan Internet bahwa mereka akan membuka pintu ke pengalaman LGBT.

Untungnya, Will & Grace memulai debutnya pada tahun 1998, dan seri NBC yang inovatif membuat banyak orang percaya bahwa homoseksualitas mungkin tidak begitu ganas (dan tidak akan menakut-nakuti pengiklan), bahkan wakil presiden. Joe Biden kemudian memuji homoseksualitas dengan mengubah pikirannya . -Pernikahan, seks. Ini diikuti oleh keluarga modern, acara TV paling populer di negara ini selama bertahun-tahun.

Meskipun ribuan orang Amerika menyaksikan dua pria membesarkan dua anak perempuan yang bahagia dan sehat dari sofa ruang tamu yang nyaman, itu melobi ABC Disney melalui kegiatan penggemar dan akhirnya mengizinkan Mitchell (aktor gay Jesse Taylor Ferguson) dan Cameron (aktor langsung) Eric Stonestreet) berciuman (akhirnya pada tahun 2010). Namun, kita tidak boleh lupa bahwa sebagian besar program ini hampir secara eksklusif melayani alur cerita orang kulit putih kelas menengah ke atas.

Baca Juga: 3 Judul TV Shows tentang Boys Love yang Seru

Dari segi presentasi, kami banyak mengalami pasang surut. Selama bertahun-tahun, homoseksual gila, mesum, dan hina telah terwujud sepenuhnya, terutama Ryan Murphy (Ryan Murphy), yang masih menjadi raja paling menonjol dalam budaya kita dalam hal karakter aneh di TV. Tentu saja, dia memberi kami Kurt Glee (dan pacarnya Brian), diikuti dengan penggambaran sensitif transgender orang kulit berwarna dalam Pose, dan penggambaran sensitifnya tentang Tinseltown (Tinseltown).) “Koreksi” terbaru atas ketidakadilan toleran Hollywood. Tapi dia juga memberi kita setidaknya satu pembunuh (hantu) gay di “American Horror Story”, dan menghitung orang-orang gila di Nip / Tuck.

“Things Visible on TV: Go Out to Watch” (tersedia di Apple TV +) yang baru-baru ini dirilis mencoba memberikan penjelasan rinci tentang bagaimana teori evolusi disiarkan di TV dan berhasil menggambarkan banyak momen penting. Dari penonton Roy Cohn yang terpengaruh Army McCarthy (McCarthy) hingga penonton TV, pertama kali kata “gay” didengar dari “jangan tanya, jangan katakan” pada tahun 1990-an, kata itu bertuliskan “Girls” dan “Desain Wanita”, era kemewahan dan glamor Drag Race RuPaul dan lesbian hampir semuanya.

Bagi siapa saja yang ingin memahami bagaimana kita beralih dari tokoh bentrokan dinasti Stephen Carrington ke aktor non-biner Asia Kate Dillon, menjadi miliarder bintang yang tidak terkendali, dan bagaimana mempersenjatai televisi dan bertindak sebagai balsem untuk menyembuhkan luka dan bentuk, ini Semua dokumenter adalah pemikiran yang harus dilihat

Untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana kami mencapai karakter yang begitu kaya, lebih banyak PDA akan menambahkan 40 pertunjukan luar biasa ini ke antrean Anda.

Meskipun ada banyak episode nyata dan tanpa skrip untuk hiburan, dalam daftar ini, kami akan terus menggunakan TV skrip yang saat ini tersedia sesuai permintaan, termasuk beberapa favorit kami dari 30 tahun terakhir. Namun ini baru permulaan, karena kita telah memasuki era baru menampilkan gambar-gambar aneh di layar dengan berbagai bentuk dan ukuran.

‘Betty’ (HBO / HBO Max)

Spin-off menarik dari film independen 2018 “Crystal Moselle Skateboard Kitchen” mengikuti kwintet skateboard wanita pra-pandemi New York. Beberapa gadis adalah heteroseksual, beberapa tidak, tetapi mereka semua berjuang untuk beradaptasi dengan subkultur pria tradisional, dan mengerjakan berbagai masalah yang berkaitan dengan ras, kelas, dan seks di musim pertama dari enam episode pertama yang sibuk dan sibuk. Perjuangan.

Dalam salah satu cerita paling menyedihkan, Honeybear (Kabrina “Moonbear” Adams) mulai berkencan dengan Ash (Katerina Tannenbaum) hanya ketika Ash menemukan bahwa Honeybear tidak melayani teman-temannya daripada keluarganya. Ham bump. Namun, cerita queer juga bisa lebih ringan, misalnya saat seorang gadis memberikan Kirt (Nina Moran) sekantong jamur psychedelic, jika Kirt bisa membuatnya orgasme.

‘Miliaran’ (Waktu Pertunjukan)

Ya, drama tentang perselisihan antara jaksa penuntut New York dan bos hedge fund anti-sosial ini sebagian besar adalah perayaan yang jujur ​​dari energi pria. Namun, bukan kebetulan menaikkan level miliarder dengan memperkenalkan Kate Dillon Asia sebagai Taylor. Taylor adalah trainee Axe. Saat itu, dia adalah lawan darah.

Sekarang dia balas dendam, dewi. Karakter non-biner pertama dalam serial TV biasa adalah Taylor, yang membawa kata ganti mereka ke arus utama. Taylor adalah pemain paling rumit di antara miliarder, dan dalam banyak kasus, ini adalah orang yang paling dekat dengan angka simpati dalam acara tersebut.

‘Biseksual’ (Hulu)

Dalam “Biseksualitas” Desiree Akhavan (ditulis, disutradarai dan dibintangi olehnya), kita akhirnya mendapatkan penjelasan yang benar tentang kompleksitas dan kebingungan dari aspek-aspek seks homoseksual yang paling diabaikan (paling konyol). Leila adalah seorang wanita keturunan Iran-Amerika berusia 30-an yang tinggal di London dan telah ditetapkan sebagai lesbian hampir sepanjang hidupnya. Sekarang dia menyadari bahwa seksualitasnya mungkin lebih rumit dari ini. Akhavan tidak hanya menangkap beberapa adegan seks paling memalukan dan realistis yang pernah dilihat di TV, tetapi juga berhasil mengekspresikan ketegangan di dalam komunitas LGBTQ +.

Baca Juga: Artis Korea yang Dikatakan Terkaya di Negaranya

Ketika pacarnya yang berusia 20 tahun, Francisco (Francisco), mempertanyakan mengapa Leila begitu takut memberi tahu siapa pun bahwa dia berhubungan seks dengan seorang pria dan wanita, Leila mengatakan kepadanya bahwa itu rumit karena itu “homoseksual”. Francisca menjawab: “Jadi? Saya merasa salah.” Semua orang yang berusia di bawah 25 tahun menganggap mereka aneh, “jawab Laila. Apakah menurut Anda mereka salah? Jawab Francisca. Laila Saya memikirkannya beberapa saat sebelum menjawab. Anda bisa mempelajari topik-topik aneh.

‘Crazy Ex-Girlfriend’ (Netflix)

Selama beberapa dekade, biseksualitas pada dasarnya tidak terlihat di TV. Dalam kasus yang jarang terjadi, karena alur cerita yang mengejutkan atau membantu menciptakan publisitas di bulan-bulan yang bergejolak, biseksualitas hanya dalam beberapa kasus yang dipublikasikan sebagai biseksual. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, televisi telah menampilkan banyak karakter ganda yang terkenal, termasuk Piper dalam “Orange is the New Black”, Brooklyn Nine, Rosa in Nine, dan Ilana di Broad City.

Musikal CW mendiang dan hebat “Crazy Ex-Girlfriend” bahkan membuat trek biseksualnya sendiri dalam “Parodi Liar dan Adiktif” “Gettin ‘Bi” milik Huey Lewis, di mana pengacara persegi Pemilik firma Darryl (Pete Gardner) membagikan karyanya kesenangan biseksual yang baru ditemukan dengan stafnya. , Termasuk desakannya, “Bi legit / Apakah kamu dia / Kami mungkin cocok.” Ini adalah lagu yang paling berkesan dalam sebuah pertunjukan, dengan sekumpulan karakter tiga dimensi yang aneh, setiap kali para aktor melakukan konser langsung, Akan membuat penonton paling puas.

‘Cucumber’ and ‘Banana’ (Amazon)

Lima belas tahun setelah Russell T. Davies membawakan “Queer” sebagai musik rakyat ke televisi Inggris (dan berhasil menjadi film “seks” “Who Who and Torchwood), dia kembali dengan tiga acara LGBTQ terkait: Pisang dan Ketimun di TV, dan sebuah seri web. Tahu. Timun memusatkan perhatian pada Henry Best paruh baya dan rekannya yang telah lama putus asa, Lance Sullivan.

Episode pisang berdurasi 30 menit ini berfokus pada karakter yang lebih muda-Dean Monroe (Fisayo Akinade) dan Freddie Baxter (Freddie Fox) yang menonjol, dan persimpangan antara kehidupan ini, termasuk semua fantasi erotis, obsesi, dan pemeliharaan dunia. The error pergi. Davis selalu mencari cara kita hidup, berkomunikasi dan mengacaukan, itulah sebabnya semua seri novel spekulatifnya “Years” tentang HBO sangat memuaskan.

‘Dear White People’ (Netflix)

Serial ini diadaptasi dari film pelarian oleh sutradara gay Justin Simien. Judulnya adalah bahwa mahasiswa kulit hitam menerima “Amerika pasca-ras” dan mengeksplorasi tema ras, gender, dan seksualitas dengan membimbing semua orang dalam kemunafikan dan standar ganda. Di musim pertama, Lionel Higgins (DeRon Horton) mengalami kesulitan beradaptasi dengan orientasi seksualnya, terutama karena dia memiliki hubungan dengan anak emas keren Troy Fairbanks.

Langdon Bell) berbagi suite. Di musim kedua, dia berhasil melampaui dialog sederhana dan mendapatkan ruang untuk mengeksplorasi identitasnya yang aneh, termasuk patah hati Silvio (dia sendiri digambarkan sebagai “berang-berang homoseksual Italia”), dan menemukan pacarnya (dalam beberapa bentuk) bahkan ditolak oleh orang kulit hitam lainnya karena warna kulitnya membuktikan bahwa meskipun orang-orang membicarakan tentang “komunitas”, bukanlah tugas yang mudah untuk membuat hubungan yang langgeng.

‘Elite’ (Netflix)

Dari “Gadis Gosip” dan “Pembohong Kecil yang Cantik” hingga pertunjukan CW Riverdale selalu bersemangat untuk menarik remaja remaja yang penuh gairah dan kejahatan seksual, tetapi perasaan memabukkan sering membuat beberapa karakter aneh Berkecil hati. Tidak demikian halnya dengan Elite asli Netflix Spanyol.

Tentu saja, ini masih merupakan naskah drama sekolah menengah yang menggairahkan, tapi di sini, pria gay yang luar biasa di Las Encinas saling mencabik-cabik dalam hal seks dan pembunuhan. Dalam kisah cinta rumit Omar dan Ander dan Valerio, antara Cayetana dan Polo, acara tersebut mencoba untuk menjangkau ranah seks tempat-tempat yang Dikenal.

‘Empire’ (Hulu)

Lee Daniels memulai debutnya di opera sabun prime time hip-hop 2015 di Fox dan sangat populer. Itu revolusioner pada saat itu karena dia fokus pada Jamal Lyon, putra dari putra penyanyi R&B, yang bersaing untuk gelar Lucious, ayah master musik. Selain itu, film tersebut berhasil mengubah banyak pandangan konservatif dalam komunitas kulit hitam, termasuk Timbaran, yang menjadikan serial ini sebagai lagu orisinal yang menarik, yaitu karakter gay langka dengan profil tinggi waktu. Sebagian besar kesuksesan acara tersebut diatribusikan kepada Taraji P. Henson (Taraji P. Henson).

‘Euphoria’ (HBO/Max)

Euforia memberikan banyak contoh bagaimana menjadi seorang remaja di Amerika Serikat saat ini-hidup dalam stimulus yang lebih rumit daripada yang dibayangkan siapa pun-Anda mungkin merasa sulit untuk menelan dan akhirnya muntah. luar. Berfokus pada narator yang tidak dapat diandalkan, Rue (Zendaya), dia adalah seorang siswa sekolah menengah yang overdosis dan sedang memulihkan diri dari overdosis. Kami segera bertemu dengan Jules (Hunter Schafer) yang baru, terobsesi dan linglung, yang mengambilnya Sex di aplikasi siaran semua. malam. tanpa nama.

Laki-laki yang lebih tua (sering menikah) tertutup. Untuk menggambarkan frustrasi dan ekstasi masa remaja, antara kecanduan dan pelecehan, ini bukanlah penampilan yang membuat Anda merasa optimis. Sekilas tentang kisah yang menyakitkan dan membahagiakan ini mungkin tidak terdengar seperti hiburan, tetapi ini mengungkapkan beberapa cara generasi muda berkembang untuk melawan dan bertahan hidup.

‘Everything’s Gonna Be Okay,’ ‘Please Like Me’ (Hulu)

Tolong jadilah seperti saya, serial TV pertama yang surealis, mengerikan (tapi tetap lucu), sangat otobiografi dari komedian Australia Josh Thomas dengan karakter yang juga disebut Josh Pada awalnya, dia putus dengan pacarnya dan mencium seorang anak laki-laki untuk pertama kalinya. Waktu dan tangani dampak dari ibu yang mencoba bunuh diri. Ada banyak hal yang perlu dicerna, tetapi inilah yang membuatnya licik dan subversif. Thomas berhasil mengubah alur cerita tradisional dan menangani seluruh proses dari penyakit mental menjadi persahabatan langsung antara gay dan lesbian dan apa yang akan datang.

Cara cerdas Thomas memungkinkan karakter yang terpinggirkan untuk membuat lelucon adalah TV layar datar aneh komedian Hannah Gadsby pertama kali diperkenalkan kepada penonton Amerika sepertinya hanya sekali. Tapi kemudian Thomas kembali dengan “Everything Will Be Alright”, di mana dia berperan sebagai seorang narsisis manis bernama Nicholas, setelah ayah kaya mereka meninggal karena kanker, dia dengan cepat menjadi sepuluh tahun. Penjaga dari beberapa tahun saudara tiri (Matilda dan Genevieve ).

Fungsi autis Matilda tinggi, dan beberapa adegan terbaik berkisar saat dia mengeksplorasi perilaku seksualnya yang mengalir, dan kedua gadis itu menganggap kegagalan hubungan saudara tiri sesama jenis sebagai kebiasaan. Beberapa tahun yang lalu, TV mendongeng dengan kualitas dan belas kasih seperti itu hampir tidak mungkin.

‘The Fosters’ (Netflix)

Drama keluarga ABC yang sukses menceritakan tentang dua ibu dan kombinasi biologis mereka yang sangat modern dalam mengadopsi dan membesarkan anak-tetapi itulah intinya. Salah satu pendiri dan produser eksekutif Peter Paige (ya, Emmett dari Queer, Folk), serta produser dan penghibur gay lainnya, ingin berbicara tentang betapa rumitnya kehidupan nyata.

Pertunjukan itu sudah membatasi bidang baru ketika itu menyebabkan sensor berteriak pada tahun 2015, ketika Jude Jacob yang berusia 13 tahun (diperankan oleh Hayden Byerly yang berusia 15 tahun) berada di layar dengan Conor (diperankan oleh pemain berusia 16 tahun). ) -Aktor lama). Gavin MacIntosh (Gavin MacIntosh). Julukan keduanya sangat bagus untuk penggemar Jonnor, tetapi juga dianggap sebagai ciuman sesama jenis termuda di TV. Berurusan dengan seksualitas remaja adalah salah satu alasan beberapa orang menyambutnya sebagai salah satu acara arus utama terpenting di TV.

3 Judul TV Shows tentang Boys Love yang Seru

3 Judul TV Shows tentang Boys Love yang Seru

Isu mengenai LGBT rasanya tidak pernah bosan dibicarakan. Sampai saat ini, masih saja ada kontroversi yang terjadi. Bahkan, Indonesia merupakan salah satu negara yang cukup keras dan tidak terlalu menerima kelompok masyarakat dengan orientasi LGBT. Lepas dari kontroversi yang ada, sebenarnya banyak judul film dan acara televisi yang mulai digunakan sebagai sarana untuk memperkenalkan dan memecah konotasi negatif tentang kelompok ini. Sampai saat ini, bahkan sudah sangat banyak dan beberapa bahkan sangat disukai dan memiliki penonton yang sangat besar.

Salah satu yang diusung adalah tentang boys love. Sesuai namanya, ini tentang hubungan remaja dan pemuda laki-laki yang memiliki orientasi gay. Beberapa judul menegaskan tentang orientasi gay tersebut, tapi ada juga yang masih menampilkannya secara samar-samar. Beberapa judul ini berasal dari Thailand, tapi ada juga yang berasal dari negara lainnya. Berikut ini adalah beberapa di antaranya.

1. Yang pertama adalah SOTUS. Ini merupakan serial drama yang hadir pada tahun 2016 lalu. Drama atau TV shows ini hadir dengan 15 episode. Kisah yang diusung oleh judul love boys ini adalah tentang hubungan romantis antara kakak tingkat dengan junior yang sama-sama berada di Fakultas Teknik. Karakter utamanya adalah Arthit yang diperankan oleh Perawat Sangpotirat yang di drama ini menjadi ketua dalam masa orientasi mahasiswa baru. Lalu, mahasiswa baru yang cukup berani melawannya adalah Kongpob yang diperankan oleh Singto Prachaya Raungroj. Kongpob awalnya mengira bahwa Arthit adalah sosok yang keras tapi pandangan ini mulai berubah setelah dia tahu bahwa seniornya ini perhatian, dan akhirnya tumbuhlah rasa tertarik pada Arthit ini. Drama ini memang menghadirkan pergulatan Arthit yang awalnya masih menyangkal bahwa dia menyukai Kongpob, namun lama-lama dia menerima dan tidak mempermasalahkan walau dia menyukai sesama laki-laki.

Baca juga : 4 Judul TV Shows tentang Pasangan Gay

2. Yang kedua adalah History: Right or Wrong. Ini dirilis pada tahun 2018 lalu. Judul ini merupakan bagian dari judul utama HIStory tersebut, dan merupakan serial TV shows dari Taiwan. Dari kisahnya, ini adalah tentang hubungan antara Shi Yi Jie dan Xiao Fei. Shi Yi Jie adalah seorang profesor antropologi dan sekaligus seorang duda yang sudah memiiki satu anak, sedangkan Xiao Fei adalah mahasiswanya. Xiao Fei ini memiliki trauma karena dulu pernah menjadi korban bully dari laki-laki yang dia suka. Karena itu, dia pun ragu saat mulai suka dengan sosok profesornya. Namun, akhirnya mereka berdua memutuskan bersama, dan bahkan Shi Yi Jie sempat mendatangi ibu dari Xiao Fei untuk meminta ijin untuk menjadi pasangan dari anaknya. Ibunya mengijinkan tapi harus menunggu hingga Xiao Fei berumur dua puluh tahun terlebih dahulu.

3. Yang ketiga adalah Mood Indigo yang dirilis pada tahun 2019. Di antara tiga judul ini, judul inilah yang bisa dibilang cukup berat konflik yang dialami. Ini berkisah tentang Rio Kijima yang merupakan seorang novelis terkenal. Namun, dia sedang kehilangan mood untuk menulis hingga akhirnya dia bertemu dengan rekan lamanya yang bernama Shiro Kido. Shiro pun bekerja di dunia buku dan penerbitan, namun dia merupakan editor novel erotis. Bagi Rio, ini tidak termasuk sastra. Walau demikian, Shiro merasa kasihan dengan rekannya dan memintanya untuk mencoba menulis cerita erotis. Di awal, Rio sempat menolak hingga akhirnya dia berhasil dibujuk dan menoba. Keduanya pun tak hanya berdinamika dalam penulisan cerita, tapi ada dinimika kehidupan seksual. Pada akhirnya, karakter di drama ini memilih untuk tidak mengikuti dorongan seksualnya itu dan memilih untuk kembali ke kehidupan normal yang lebih diterima masyarakat.

Baca juga : 5 Film Dokumenter yang Membuat Kening Terus Mengernyit

4 Judul TV Shows tentang Pasangan Gay

Falling-in-Love-with-A-Rival

Bila berbicara tentang TV Shows yang berkisah tentang komunitas LGBTQ, barangkali anda akan berpikir bahwa kebanyakan itu berasal dari Barat, baik itu Amerika Serikat ataupun Eropa. Namun, ternyata banyak juga judul drama dan acara TV yang berasal dari Asia. Walau memang cukup jarang negara di Asia tenggara yang mengusungnya. Kebanyakan, judul drama tersebut berasal dari Taiwan. Untuk negara Asia Tenggara, biasanya itu berasal dari Thailand yang sudah populer dengan jalan cerita boys love dan ada juga Filipina walau judulnya tidak terlalu populer layaknya Taiwan dan Thailand.

Berikut ini adalah beberapa rekomendasi judul TV shows yang mengangkat tema tentang LGBT, terutama tentang komunitas gay. Di dalamnya, ada boys love, tapi ada juga yang mengusung tema lebih dewasa. Inilah beberapa judulnya.

1. Falling in Love with A Rival

Film Falling in Love with A Rival telah dirilis sejak 2015 yang lalu. Genre yang diangkat oleh TV shows ini merupakna komedi romantis sehingga cukup menarik untuk ditonton dan tidak akan terlalu serius dan menguras emosi. Penonton masih tetap bisa tertawa dengan nyaman sambil menikmati jalan cerita romantis yang ada. Terkait jalan ceritanya, ini tentang seorang pria yang kehilangan pacarnya karena direbut oleh pria yang lebih kaya. Dia pun berusaha merebut kembali pacarnya. Namun, ternyata ini tidak sesuai yang dia harapkan karena justru pacar baru mantannya itu justru mulai menyukainya. Ini tentu menghadirkan jalan cerita yang menarik dan sekaligus menghibur.

2. Mr. X and I

Film kedua yang bisa anda saksikan. Drama dengan empat episode ini berasal dari China dan dirilis pada tahun 2015. Walau hadir dengan empat episode, masing-masing menghadirkan jalan cerita yang berbeda. Namun, keempatnya menghadirkan cerita yang diambil dari kisah nyata. Ini berkisah tentang tantangan yang harus dihadapi oleh orang-orang yang memiliki orientasi homoseksual. Karena jalan ceritanya relatif singkat, tentu ini tidak akan menguras waktu penonton, tapi tetap saja jalan ceritanya sangat menarik dan seru.

Baca juga : Moons: Serial Percintaan Gay Populer di Thailand

3. What the Duck The Series

Film Thailand ini dirilis pada tahun 2018 yang lalu. Pemeran utama dari drama ini dikisahkan adalah seseorang yang ingin menjadi pilot. Hanya saja, akhirnya dia menjadi pelayan makanan saja di pesawat. Ketika dia menjalani profesinya inilah, dia bertemu dengan pria yang membuatnya jatuh cinta. Awalnya, pria yang disukainya itu biasa saja, tapi lama-lama juga mulai menanggapinya. Yang menjadi pergulatan adalah karena pria pemeran utama ini ternyata juga sudah memiliki pacar.

4. Advance Bravely

Film ini dirilis pada tahun 2018. Ini merupakan drama China. Kisah ini berawal dari sosok perempuan yang jatuh cinta pada pemeran utama dari drama ini. Namun, pria pemeran utama ini tidak menyukai perempuan tersebut dan bahkan menganggap dirinya itu mengganggu. Sang perempuan pun tidak putus asa dan meminta bantuan pada saudaranya yang juga laki-laki. Namun, ternyata, justru saudaranya itu menyukai sang pemeran utama, dan dia pun juga menyukainya. Ini benar-benar menghadirkan konflik yang menarik.

Itulah beberapa judul serial drama atau TV shows yang berasal dari Asia dan mengisahkan tentang kisah asmara pasangan gay. Tentu ada kisah menarik yang bisa dinikmati dari judul-judul tersebut. Sudah pasti, empat judul itu hanyalah beberapa dari sekian banyak judul lainnya yang juga tak kalah seru. Kisah tentang pasangan gay memang lebih populer dibandingkan dengan LGBT lainnya bila berbicara tentang judul-judul yang ada di Asia, dan bahkan ada genre boys love yang sudah banyak disukai.

Baca juga : 3 Film Korea Selatan yang Menguras Air Mata

Queer Eye Tidak Cuma Sebatas Makeover Saja, Tapi Lebih Dari Itu

Queer Eye Tidak Cuma Sebatas Makeover Saja, Tapi Lebih Dari Itu – Queer Eye merupakan salah satu tv series yang diluncurkan oleh Netflix pada awal 2018 lalu. Tv series yang satu ini merupakan sebuah acara reality show yang bukan hanya sekedar acara makeover saja. Pasalnya tv series yang dipandu oleh lima orang pria gay yang biasa disapa dengan sebutan Fab Five ini selain membantu para klien mereka dalam mengubah penampilan menjadi lebih baik, mereka juga dalam beberapa episode membantu klien yang disebut dengan sebutan Hero lainnya seperti para perempuan yang memiliki anak dengan orientasi homoseksual, transgender laki-laki yang berada pada masa transisi, ataupun gay yang sedang coming out untuk memiliki perasaan yang lebih baik dan lebih mencintai dirinya sendiri.

Sebelumnya tv series seperti ini juga pernah ada pada tahun 2003 yang berjudul Queer Eye for the Straight Guy. Meskipun judul yang dimiliki oleh tv series tersebut sedikit berbeda, namun konsep yang digunakan tetaplah sama. Yang membedakan Queer Eye yang sekarang dengan tv series sebelumnya adalah terdapat pada cast yang memandu acara reality show ini. Queer Eye juga menjadi salah satu tv series yang direkomendasikan banyak orang karena tak hanya sekedar menampilkan kegiatan makeover saja, akan tetapi lebih dalam maknanya dari itu. Tv series ini juga memiliki konsep yang menarik dengan membantu kehidupan sosial yang dimiliki oleh hero yang mengikuti acara tersebut sehingga mereka menjadi jauh lebih percaya diri.

The Fab Five merupakan lima orang pria gay yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Hal tersebut dikarenakan oleh kelima orang ini memiliki tugasnya masing-masing dalam acara reality show yang satu ini. Antony Porowski yang merupakan seorang aktor, chef dan juga model. Dalam tv series ini Antony Porowski memiliki tugas sebagai food and wine expert. Kemudian juga ada Karamo Brown yang merupakan seorang ayah dari dua orang anak yang juga seorang psikoterapis. Dalam tv series ini ia memiliki tugas sebagai culture expert.

Selanjutnya The Fab Five juga digawangi oleh Bobby Berk yang memiliki tugas sebagai design expert. Dan terakhir adalah Jonathan Van Ness yang bertugas sebagai grooming expert. Sudah terbayang kan bagaimana jika mereka memiliki misi yang sama? Ya dalam tv series ini mereka membuat sebuah kontribusi yang nyata untuk masyarakat dengan cara membantu para kliennya yang memiliki masalah yang berbeda-beda misalnya seperti masalah percintaan, masalah karir, dan masalah bersosialisasi di masyarakat. Di waktu yang bersamaan The Fab Five melalui tv series Queer Eye ini ingin menunjukan kepada dunia jika kaum LGBT merupakan manusia yang memiliki derajat yang sama dan mampu menyumbangkan kontribusi yang besar bagi lingkungan sekitarnya.

Kehadiran Queer Eye ini juga mengajarkan kepada masyarakat umum jika menjadi seorang LGBT bukanlah sesuatu yang harus ditakuti. Pasalnya kaum LGBT pun mampu menyumbangkan kontribusi yang besar bagi lingkungan sekitarnya. Melalui tv series ini para penonton pun diajak untuk mencintai diri sendiri dengan cara masing-masing. Sangat penting untuk mencintai diri sendiri karena jika sudah mencintai diri sendiri maka anda akan merasa lebih percaya diri dan merasa pantas untuk bersosialisasi dengan orang. Series ini memiliki cerita yang sangat ringan dan cocok untuk dinikmati ketika memiliki waktu luang. Selama menonton para penonton pun emosinya akan dibawa naik turun sehingga wajib untuk menyiapkan tisu. Sekarang Tv series ini dapat anda nonton secara online dan gratis melalui situs online.

Perjalanan Program TV Will & Grace di Tengah Kontroversi

Perjalanan Program TV Will & Grace di Tengah Kontroversi – Sebelum memasuki tahun 1997, belum ada satu pun acara televisi dalam bentuk serial memasukan tokoh utama LGBT dalam proses produksinya. Pada saat itu biasanya tokoh-tokoh LGBT hanya dijadikan sebagai pemeran pembantu atau karakter sisipan saja. Hingga ketika seorang comedian bernama Ellen DeGeneres mengaku jika dirinya merupakan seorang Lesbian baik dalam karakter yang diperankannya dalam serial komedi maupun kehidupan nyatanya pun sempat menimbulkan sebuah kontroversi yang membuat serial komedia yang dibintanginya pun terpaksa harus dihentikan. Dengan segala bentuk kontroversi yang ada kemudian pada tahun 1998, muncul sebuah serial televise berjudul Will & Grace yang menghadirkan tokoh utama seorang Gay.

Will & Grace menampilan sosok pemeran utama yang merupakan seorang Gay dengan penggambaran yang sangat jelas. Dalam serial televisi tersebut pun Jack yang merupakan sahabat dari Will digambarkan juga sebagai seorang Gay juga. Pada awal kemunculannya serial televisi yang satu ini berhasil menampilkan sebuah terobosan yang sangat berani di tengah-tengah kontroversi yang ada di Amerika Serikat pada masa itu. Namun serial ini pun ternyata dapat diterima dengan baik oleh para penontonnya. Will & Grace sendiri masih menggambarkan sosok Gay dengan stereotip yang feminine dan cenderung menyukai hal-hal yang seperti wanita seperti make up serta tidak menyukai kegiatan olahraga kecuali gym. Namun serial televisi ini tidak membuat stereotip tersebut menjadi buruk.

Dalam serial televisi Amerika Serikat ini diceritakan berbagai kesulitan yang dialami oleh para kelompok Gay dalam menjalani kehidupan. Contohnya seperti jack yang sering mengalami bullying di sekolah hingga kesulitan yang tumbuh di keluarga akibat tumbuh sebagai seorang Gay. Meskipun banyak menceritakan mengenai kesulitan yang dialami oleh kelompok Gay, namun Will & Grace merupakan sebuah sitcom yang bisa membuat banyak penontonnya tertawa dengan lelucon yang disajikan dalam tayangannya. Berbagai lelucon yang disampaikan oleh para pemeran yang berada dalam serial Will & Grace pun sukses mengocok perut para penontonnya. Tak heran ranya jika sitcom yang satu ini sangat populer dan memiliki banyak penggemar.

Will & Grace merupakan salah satu serial televisi bergenre komedi yang mengusung konsep kehidupan kelompok Gay pada masa itu sukses menjadi serial televisi favorit banyak orang. Hal tersebut terbukti dengan serial televisi ini yang mampu bertahan hingga bertahun-tahun. Dalam perjalanannya Will & Grace memiliki 11 season dengan banyak episode 239. Serial televisi ini disiarkan di NBC sejak 21 September tahun 1998 hingga 18 Mei 2006. Tak berhenti sampai disitu saja, pasalnya Will & Grace kembali tayang bersama NBC untuk menghibur para penggemar setianya. Serial televisi ini termasuk pada golongan serial televisi paling sukses dengan menampilkan tokoh utama yang digambarkan sebagai seorang gay.

Dalam perjalanannya acara ini pun menerima beberapa kritik kerena dianggap jika stereotip yang digunakan dalam sitcom ini tidak sepenuhnya menantang. Pada tahun 2002 Battles dan Hilton Morrow menganalisis serial televisi populer yang satu ini. mereka menyebutkan bahwa narasi yang digunakan dalam Will & Grace ini mengurangi salah satu tema acara yang memiliki potensi yang cukup subversive. Meskipun demikian Will & Grace tetap menjadi salah satu serial televisi bergenre komedia yang mengusung konsep LGBT paling sukses dan berhasil menarik perhatian banyak orang. Hingga saat ini banyak orang yang menjadikan Will & Grace sebagai sitcom favorit mereka.

Serial Queer as Folk Ungkap Realita Kehidupan Gay dan Lesbian di Amerika

Serial Queer as Folk Ungkap Realita Kehidupan Gay dan Lesbian di Amerika – Queer as Folk merupakan salah satu serial TV di Amerika Serikat yang diadaptasi dari sebuah serial Inggris dengan judul yang sama namun yang membedakan adalah kultur dan kondisi masyarakatnya. Dalam Queer as Folk ini menceritakan kondisi masyarakat Amerika Serikat yang mempunyai tingkat homophobic yang cenderung cukup tinggu. Serial ini juga cukup populer dan sukses mendapatkan rating yang bagus dengan raihan 8 bintang dari situs IMDB. Serial ini pun mendapatkan respon yang positif dari kritikus dengan cerita yang disampaikannya. Queer as Folk sendiri menceritakan tentang empat orang pria gay lajang yang hidup di Pittsburg, Amerika Serikat.

Keempat pria gay lajang yang diceritakan dalam Queer as Folk ini adalah Michael Novotny, Brian Kinney, Ted Schmindt dan Emmett Honeycut. Mereka digambarkan sebagai empat orang pria lajang yang memiliki orientasi homoseksual yang hidupnya dikelilingi oleh teman-teman wanita dengan orientasi seks lesbian, ibu yang mendukung gerakan gay, paman yang mengidap HIV/AIDS, namun sebagian keluarga besar mereka merupakan penentang kaum gay di Amerika Serikat. Serial ini mengungkap realita kehidupan kaum gay dan lesbian di Amerika Serikat. Pada awalnya kehidupan yang dijalani oleh Michael Novotny, Brian Kinney, Ted Schmindt dan Emmett Honeycut baik-baik saja hingga Brian Kinney yang merupakan seorang gay dinyatakan memiliki seorang bayi yang berasal dari donor sperma yang dilakukannya kepada seorang temannya bernama Lindsat Peterson.

Selain itu masalah lain juga muncul ketika Brian Kinney yang tidur dengan seorang siswa SMA yang memiliki gejolak cinta yang tinggi. Dua peristiwa tersebut pun menjadi cerita pembuka dalam perjuangan cinta seorang pria lajang dengan orientasi homoseksual tersebut. Serial yang ditayangkan pada tahun 2000 ini pun sukses mencuri perhatian banyak orang dengan berbagai perjuangan kisah cinta yang penuh perjuangan yang dialami oleh Michael Novotny, Brian Kinney, Ted Schmindt dan Emmett Honeycut dalam Queer as Folk ini. serial ini pun tercatat telah memiliki 84 episode dalam 5 seasons yang dimilikinya.

Semua kisah yang diceritakan dalam serial Queer as Folk ini dikemas dengan menarik sehingga banyak penonton yang merasa penasaran dengan kisah cinta yang dimiliki oleh Michael Novotny, Brian Kinney, Ted Schmindt dan Emmett Honeycut. Selain itu munculnya Justin yang merupakan seorang pria muda yang menyukai Brian Kenney pun menjadi salah satu hal yang paling menarik. Pasalnya Justin berjuang dengan keras untuk bisa menaklukan perasaan Brian yang terkenal dengan sifatnya yang cenderung liar tersebut. Meski diceritakan jika Justin tidak lagi mengejar cinta Brian setelah ia menemukan pria lain yang merupakan seorang mahasiswa yang berasal dari salah satu sekolah music, namun pada akhirnya ia sukses menaklukan cinta Brian Kenney dalam serial ini.

Meskipun dalam serial ini diceritakan bahwa semua karakter utamanya adalah seorang gay atau pria dengan orientasi homoseksual, namun para aktor dan juga aktris yang bermain dalam serial tv Amerika Serikat yang satu ini mengaku jika mereka tidak seperti yang digambarkan oleh serial tersebut. Queer as Folk ini sukses sedikit mengabaikan kehadiran mayoritas straight dalam kehidupan nyata masyarakat Amerika Serikat secara umum dengan selalu memasukan unsure LGBT di dalamnya. Namun meskipun demikian cerita yang disajikan oleh serial TV yang satu ini sukses menarik perhatian banyak orang dan telah ditonton oleh banyak orang.

2 Moons: Serial Percintaan Gay Populer di Thailand

2 Moons: Serial Percintaan Gay Populer di Thailand – 2 Moons merupakan salah satu serial asal Thailand yang cukup populer. Dengan mengangkat tema percintaan yang terjadi antara pasangan gay sebagai fokus utamanya, serial TV ini pun sukses menarik perhatian banyak orang. 2 Monns adalah sebuah serial yang diadaptasi dari sebuah novel dengan judul yang sama. Novel tersebut merupakan karya dari Chiffon Cake yang penjualannya tergolong sukses di Thailand. Keinginan banyak orang untuk hadirnya adaptasi dari novel inipun cukup tinggi mengingat bahwa industry hiburan Thailand sangat terbuka dengan isu-isu LGBT. Ada juga beberapa serial Thailand yang juga mengusung tema LGBT sebelum serial 2 Moons ini.

Kisah yang diceritakan dalam serial 2 Moon ini memiliki latar belakang kehidupan mahasiswa di sebuah universitas yang ada di Thailand. Dalam serial tersebut menceritakan sosok pemeran utama bernama Wayo yang merupakan seorang pemain judi online amatiran di situs terbaik dan terpercaya yang memilih menjadi mahasiswa pada Jurusan Kedokteran pada universitas tersebut. Wayo memilih jurusan kedokteran di universitas itu karena ia ingin mengejar cinta kakak kelasnya bernama Phana yang juga menempuh pendidikan disana. Dalam serial ini juga diceritakan bahwa Wayo telah memendam perasaan kepada Phana sejak mereka duduk di bangku SMA namun ia tak memiliki keberanian untuk mengungkapkan perasaannya. Hal tersebut dikarenakan Phana merupakan sosok pelajar yang populer sehingga Wayo tidak memiliki keberanian untuk menyatakan cintanya.

Sudah menyimpan perasaan sejak lama, Wayo pun memiliki peluang untuk bisa dekat dengan Phana. Hal tersebut dikarenakan ia sukses terpilih untuk meneruskan langkah yang diambil Phana sebagai duta fakultas yang juga biasa disebut dengan sebutan Moon Campus. Karena Wayo terpilih sebagai Moon Campus, itu membuat Phana harus memberikan berbagai pelatihan kepadanya. Perasaan yang dimiliki oleh Wayo kepada Phana pada awalnya merupakan cinta sebelah tangan. Namun seiring berjalannya waktu Phana yang semula sering mengganggu Wayo pun pelan-pelan mulai menaruh perasaan kepada adik kelasnya itu. Sehingga serial ini pun menampilkan cerita cinta diantara keduanya yang terjalin di universitas itu.

Selain hadirnya percintaan antara Wayo dan Phana, 2 Moons juga menampilkan kisah cinta dari pasangan gay lainnya yang sukses menarik perhatian banyak orang. Misalnya seperti kisah cinta yang terjadi di antara Ming dan Kit. Kedua orang tersebut merupakan sahabat Wayo dan Phana universitas tersebut. Kemudian ada juga kisah Forth seorang mahasiswa senior yang ternyata memiliki perasaan kepada Wayo. Kisah cinta pasangan gay dalam serial inipun sukses menarik perhatian dengan respon yang bagus dan membuat heboh public. Pasalnya sejak penayangannya pertama kali serial ini sukses menjadi trending di Twitter Thailand. Kemudian setelah menjadi trending di Twitter 2 Moons pun mulai memiliki banyak akun fanbase karena banyak orang yang menyukai serial LGBT yang satu ini.

2 Moons sendiri dibintangi oleh sejumlah pemain populer seperti Pinnirat Suradej, Thanit Itthipat, Kerdthongtavee Panuwat, dan masih banyak lagi. Yang menarik dari serial gay yang satu ini adalah para pemain yang terlibat dalam serial 2 Monn ini mengaku jika mereka bukanlah seorang gay. Meskipun demikian para pemain dapat berakting dengan baik sehingga banyak orang yang menyukai serial Thailand yang satu ini. 2 Moons sendiri memiliki 12 episode dan dirilis pada 7 Mei 2017. Hingga saat ini banyak orang yang terkesan dengan kisah cinta yang dibahas dalam serial Thailand yang satu ini.

Take Guy Out: Ajang Pencarian Jodoh Khusus Gay di Thailand

Take Guy Out Ajang Pencarian Jodoh Khusus Gay di Thailand

Take Guy Out: Ajang Pencarian Jodoh Khusus Gay di Thailand – Masih ingat dengan ajang pencarian jodoh Take Me Out yang dulu pernah populer di Indonesia? Ya ajang pencarian jodoh serupa juga ternyata sangat populer di negara lain. Salah satunya adalah Thailand. Ajang pencarian jodoh tersebut pun sangat populer di negara gajah putih tersebut. Namun yang beda adalah konsep yang dimiliki oleh acara tv tersebut. Di Thailand sendiri ajang pencarian jodoh ini berjudul Take Guy Out yang dikhususkan bagi mereka yang Gay untuk bisa mendapatkan kekasih melalui acara tv tersebut. Dalam acara tersebut para lelaki akan mencari jodoh atau kekasih secara singkat dengan memanfaatkan acara televise tersebut.

Take Guy Out pertama kali ditayangkan pada tahun 2016 di Thailand. Sejak pertama kali di tayangkan, acara tv ini langsung menarik perhatian banyak orang di Thailand. Yang mencengangkan adalah pada episode pertamanya saja acara ini telah ditonton hampir 350 ribu kali oleh masyarakat Thailand. Setelah sukses dengan episode pertama, pada episode kedua pun sukses menarik perhatian banyak orang dan videonya sudah ditonton oleh 630 ribu kali. Acara ini semakin populer dan terkenal di Thailand serta sudah memiliki banyak peserta yang mengikuti acara pencarian jodoh ini. besarnya perhatian yang diberikan oleh masyarakat Thailand terhadap acara tv yang satu ini pun membuat Take Guy Out menjadi sangat populer di negara tersebut.

Konsep yang digunakan oleh Take Guy Out cukup sama dengan acara Take Me Out namun yang membedakan adalah peserta yang mengikutinya. Acara ini diikuti oleh belasan orang pria yang ingin mendapatkan pasangan dengan melewati beberapa sesi yang disediakan. Nantinya seorang pria lajang akan berdiri di podiumnya masing-masing dan memilih calon pasangan yang sesuai dengan kriteria. Tak hanya berhenti sampai di situ saja, para peserta Take Guy Out pun memiliki hak untuk menolak kandidat dengan cara menekan tombol podium yang ada di hadapannya. Mereka pun berhak untuk menekan tombol podium atau membiarkannya apabila menyukai kandidat yang ada.

Thailand memang surganya kebebasan untuk negara-negara yang ada di Asia Tenggara. Tak heran jika rasanya negara tersebut selalu memiliki berbagai acara yang nyeleneh dan terkadang bikin geleng-geleng kepala. Di negara ini LGBT (Lesbian Gay Biseksual Transgender) memang tidak dipermasalahkan. Oleh sebab itu kehadiran acara televisi seperti Take Guy Out ini pun sukses mendongkrak perhatian banyak orang karena negara tersebut merupakan negara yang cukup ramah dengan LGBT. Take Guy Out pun menjelma menjadi sebuah acara televisi bertemakan ajang pencarian jodoh sesama jenis ini sangat populer dan berkembang dengan pesat hingga beberapa season.

Sudah banyak pria yang sukses menemukan pasangannya lewat Take Guy Out ini. melalui acara ini dapat terlihat bahwa kehidupan bebas yang ada di Thailand ini sudah mendapatkan toleransi dengan hadirnya acara seperti ini yang sangat populer dan ditonton oleh ribuan orang. Saking populernya ada ribuan proa yang ingin mendaftarkan diri mereka menjadi peserta dalam acara Take Guy Out. Yang unik adalah hampir semua peserta yang mengikuti acara pencarian jodoh khusus Gay ini memiliki paras tampan dan memiliki badan yang atletis. Take Guy Out pun menjadi salah satu acara televisi yang populer dan paling banyak ditonton oleh ratusan ribu orang penonton pada episode pertamanya. Acara ini mampu bertahan hingga beberapa season dan telah mempertemukan banyak pasangan Gay.